MALANGVOICE – Sejumlah 213 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Kota Batu mendatangi Wihara Dhammadipa Arama Kota Batu, Kamis (15/2). Mereka belajar tentang toleransi bersama para rohaniawan Buddhis atau biksu.
Setiap sudut Wihara yang berdiri sejak 1971 ini tak luput dari pengamatan para siswa. Mulai dari perpustakaan hingga patung Buddha tidur. Namun, paling penting maksud kedatangan mereka adalah mempertebal semangat toleransi. Menghargai perbedaan.
“Tadi selain belajar sejarah lahirnya Buddha. Juga Belajar toleransi dengan biksu. Meskipun kami berbeda (kepercayaan) tetap ramah,” tutur Enrizal Febrian kelas VI MI Darul Ulum kepada MVoice.
Kepala MI Darul Ulum Kota Batu Ulul Azmi mengatakan, tujuan kunjungannya bersama seluruh siswa mulai kelas I-VI guna terus menumbuhkan semangat toleransi sejak dini. Total ada 213 ditambah 50 pendamping ikut dalam pembelajaran hari ini.
“Selain merespon peristiwa intoleransi yang kembali terjadi. Kami ingin memberikan pemahaman tentang menghargai perbedaan,” tutupnya.
Meskipun, lanjut Azmi, ini baru pertama kali, harapan ke depan tidak hanya Wihara, bisa Kelenteng Kwan Im Tong Sisir, Pura Giri Arjuno Tulungrejo dan gereja gereja di Kota Batu.
Terpisah, Bante Khantidharo Mahathera mengatakan, pihaknya sangat terbuma lebar terhadap kunjungan dari non umat Buddhis. Apalagi tujuannya untuk silaturahmi dan mempererat persaudaraan.
“Bagus untuk saling mengenal. Agama apapun itu jika mengajarkan permusuhan dan kejahatan pastinya neraka hukumannya,” ujarnya.(Der/Ery)