4 Sektor Ini Pendorong Kegiatan Dunia Usaha di Wilayah BI Malang

Kegiatan wisata menyambut liburan menjadi pendorong naiknya kegiatan dunia usaha. (MVoice/pixabay)

MALANGVOICE – Memasuki Triwulan II, survei kegiatan dunia usaha (SKDU) di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang mengalami kenaikan dibanding Triwulan I.

Tercatat pada Triwulan II ini saldo bersih tertimbang (SBT) mencapai 10,49 persen, meningkat jauh dibanding Triwulan I yang hanya meningkat 2,84 persen.

Menurut Kepala Kantor Wilayah BI Malang, Samsun Hadi, secara sektoral terdapat empat sektor utama pendorong kenaikan kinerja kegiatan usaha.

Baca Juga:
Minimalkan Kebocoran PAD, Tim Sabre Pungli Batu Buru Jukir Nakal

Enam Pejabat PG Kebonagung Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Laka Kerja

Jadi Tuan Rumah, Unggul FC Siapkan GOR Kanjuruhan di Seri 14 LFPI 2023

“Keempat pendorong yang merupakan sektor utama itu antara lain industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta konstruksi,” kata Samsun dalam keterangan tertulis yang diterima Mvoice, Rabu (12/7/2023).

Secara umum, lanjutnya, indikasi kenaikan kinerja kegiatan usaha terjadi seiring dengan adanya perbaikan permintaan domestik dan meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Semua itu akibat empat hal juga. Pertama, rangkaian hari besar keagamaan dan libur nasional seperti puasa Ramadan yang disusul Idulfitri,” ujarnya.

Masih ditambah lagi, sambungnya, libur Hari Buruh, wafat dan kenaikan Isa Almasih, Hari Lahir Pancasila, Hari Raya Waisak dan terakhir Iduladha.

Baca Juga:
Pemkot Malang Dapat Apresiasi Pengawasan Elpiji 3Kg Tepat Sasaran

Jadi Tuan Rumah, Unggul FC Siapkan GOR Kanjuruhan di Seri 14 LFPI 2023

Temuan Jenazah di Laut Tulungagung, Teridentifikasi Korban Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang

“Kemudian yang kedua, pencabutan status pandemi Covid-19 oleh presiden RI pada Juni 2023. Faktor ini ikut meningkatkan kepercayaan diri masyarakat,” tuturnya.

“Ketiga, pencairan Bansos dan THR HBKN Idul Fitri, dan terakhir atau keempat, insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),” ujarnya lagi.

Yang dimaksud insentif PKB ini berupa pembebasan sanksi administratif PKB dan BBNKB hingga bebas PKB progresif dan pembebasan Bea Balik Nama (BBN) ke II di seluruh wilayah Jawa Timur termasuk wilayah kerja Bank Indonesia Malang.

Yang menggembirakan, sejalan dengan kinerja usaha, kondisi keuangan secara umum yang meliputi akses kredit, likuiditas dan rentabilitas pada Triwulan II 2023 juga meningkat.

Dengan melihat angka-angka ini kinerja kegiatan usaha Triwulan III 2023 diprakirakan menguat dan mencatatkan kinerja positif dengan SBT 37,81 persen, meningkat dari triwulan II 2023 sebesar 10,49 persen.

“Akselerasi kinerja usaha ini ditopang terutama oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, industri pengolahan, serta transportasi dan pergudangan,” kata pria kelahiran Bangil, Pasuruan ini.

Menurut Samsun, hal ini didorong oleh terjaganya permintaan domestik, sejalan dengan momen libur sekolah dan perguruan tinggi, dan dukungan insentif pemerintah.

“Dukungan ini seperti perpanjangan kebijakan insentif down payment (DP) atau uang muka kredit kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0 persen. Juga dukungan pelonggaran rasio Loan atau Financing to Value (LTV/FTV) untuk pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen hingga akhir tahun 2023,” pungkasnya.(end)