17.500 Pendaftar Bersaing Ketat Memperebutkan Jatah 8.000 Kursi UMM

Pendaftar calon mahasiswa baru mengikuti serangkaian tes agar bisa lolos diterima di UMM. (MVoice/Universitas Muhammadiyah Malang).

MALANGVOICE – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) masih menunjukkan pamornya sebagai perguruan tinggi swasta favorit di Malang. Setiap tahunnya selalu terjadi kenaikan pendaftar. Seperti tahun 2022 jumlahnya naik sebanyak 3.000 pendaftar. Totalnya mencapai 17.500 pendaftar dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 14.500.

Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Nurudin mengatakan, angka itu tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah. Mengingat pendaftaran akan berlangsung hingga awal September nanti.

“Seluruh pendaftar akan mengikuti tes untuk memperebutkan kuota 8000 kursi pada tahun ini. Jadi mereka, calon mahasiswa harus bersaing ketat agar diterima di UMM,” ujar Nurudin.

Baca juga : Tim Pengabdian UMM Bantu UMKM Kembangkan Usaha Lewat Digitalisasi

Fakultas Teknik salah satu fakultas yang mengalami kenaikan pendaftar. Dari 2000 pendaftar kini melejit hingga 3000 pendaftar. Jumlah itu didominasi oleh prodi Teknik Informatika dan Teknik Mesin.

Salah satu faktor kenaikan ini adalah kebutuhan di dunia industri. Dengan adanya perubahan dan perkembangan teknologi, sumber daya manusia yang menguasai TI tentu sangat dibutuhkan.

“Apalagi makin ke sini, banyak sektor yang mau tidak mau harus menggunakan aspek digital. Hal ini mendorong calon mahasiswa untuk mengambil prodi yang akan memudahkan jalannya menjadi seorang ahli TI,” imbuh dosen Ilmu Komunikasi tersebut.

Baca juga : Sediakan Pembinaan Keuangan Syariah, UMM – Bank Muamalat Teken Kerja Sama

Selain karena tren, Nurudin mengatakan bahwa puluhan Center of Excellence (CoE) yang dimiliki UMM juga menarik perhatian. Apalagi dengan program-program yang menggaet Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sebagai tutor. Pun dengan kemungkinan peluang pekerjaan yang bisa didapat, bahkan sebelum lulus dari UMM.

CoE juga memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mendapatkan ilmu yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan. Salah satunya melalui magang yang nantinya bisa mengganti sitem kredit semester (SKS) mahasiswa hingga 20 SKS. Menariknya, para peserta CoE juga bisa mendapatkan equivalensi skripsi, sehingga mereka bisa lulus dengan karya yang menggantikan skripsi.

“Terobosan menarik ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon mahasiswa. Apalagi dengan ribuan kerjasama yang dimiliki UMM, baik di level nasional dan internasional. Sehingga para mahasiswa dipastikan bisa lulus tepat waktu dan menjadi pribadi yang mandiri,” tambahnya.

Baca juga : Ketua PP Muhammadiyah: Pintar Ngaji Pintar Nyanyi, Muhadjir itu Bisa Jadi Role Model

Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa Kampus Putih tentu terus meningkatkan pelayan dan manajemen. Sehingga jumlah mahasiswa yang banyak ini bisa dimaksimalkan. Selain itu, proses transfer ilmu dan skill bisa terlaksana dengan baik.

Hal itu sesuai dengan program yang ada di UMM, yakni UMM PASTI. Maksudnya adalah, mahasiswa dipastikan lulus tepat waktu dan pasti bekerja dan mandiri.

“Jika berjalan dengan baik, lulusan-lulusan yang UMM cetak tentu akan mengambil peran strategis dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Maka kuantitas harus diikuti dengan kualitas yang baik pula. Saya yakin UMM memiliki kualitas itu dan mampu mencetak generasi emas masa depan,” tegas Fauzan.(der)