MALANGVOICE – Ada sekitar 10 persen wali murid di Kota Malang yang tidak setuju anaknya menjalani tes swab di sekolah.
Perlu diketahui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan tes swab secara acak di sejumlah sekolah. Swab menyasar guru dan pelajar tingkat SD dan SMP.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi muncul-nya klaster selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung di Kota Malang.
“Dari hasil pengisian google Form, kira-kira ada 7 sampai 10 persen (Wali murid) yang tidak setuju,” ujar Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana, Selasa (19/10).
Ia pun menyampaikan, meski wali murid tidak memperbolehkan anaknya mengikuti tes swab, pihaknya tetap memperkenankan anak tersebut mengikuti PTM.
“Iya masih tetap boleh ikut kok. Sama kayak PTM dulu kan juga gitu. Terpenting tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat,” ucap dia.
Sementara, pihak Disdikbud Kota Malang terus melakukan pemantauan di lapangan maupun melalui google form selama PTM di Kota Malang berlangsung.
“Walaupun diisian google form dia gak setuju, kita pantau anak itu, ternyata ikut PTM dan mau di swab. Yang penting sampai sekarang semua hasil negatif dan PTM berjalan lancar,” tandasnya.(der)