1.000 Guru di Kota Malang Dapat Jatah Vaksin

Salah satu Guru SMP, Taufik Ariyanto Muarif, (MG2).

MALANGVOICE – Sekitar 1.000 Guru SD di Kota Malang menjalani vaksinasi di RSSA selama dua hari sejak Kamis (4/3) hingga hari ini, Jumat (5/3).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Pelayanan dan Perawatan, RSSA Malang, Syaifullah Asmiragani. Dalam pelaksanaan vaksinasi guru selama dua hari diberikan kuota pertama sekitar 480 dan kedua sebanyak 520 orang.

“Kami berkoordinasi dengan Dinkes. Kami diberi kuota seharinya sekitar 500 vial, kemarin 480 dan hari ini 520 -an,” ungkapnya saat diwawancarai awak media.

Menurut, Syaifullah dengan adanya penambahan pelayanan preventif untuk vaksinasi ini, RSSA cukup mumpuni. Termasuk menyesuaikan fasilitas yang dimiliki sehingga berani mengajukan diri untuk membantu pemerintah.

“Sistem yang ada di kami ini cukup mumpuni bisa melayani, vaksinasi dalam jumlah besar itu kami menyediakan diri untuk membantu pemerintah. Tenaga yang kami rekrut adalah dari kami sendiri mulai admin, perawat, vaksinator,dan dokter,” paparnya.

Terkait vaksinator yang dikerahkan untuk tahapan vaksinasi, Syaifullah mengatakan telah melatih 80 orang yang nantinya akan bekerja secara shift atau bergantian.

Selama proses vaksinasi berlangsung beberapa hari ini untungnya tidak ada peserta yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat, hanya ada beberapa orang yang mengalami demam, ngantuk, pusing – pusing, dan paling parah pingsan.

“Untuk KIPI itu ada tapi presentasinya kecil sekali. Ada yang pingsan, ada demam, ada ngantuk, pusing-pusing,” imbuhnya.

Sementara itu, Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Insan Permata Malang, Taufik Ariyanto Muarif, setelah melakukan vaksin merasa sangat lega dan tidak terlalu takut terpapar covid-19.

“Setelah divaksin alhamdulillah luar biasa, seperti disuntik biasa. divaksin alhamdulillah bisa plong dan lega,” tuturnya.

Kemudian dirinya juga berharap dengan dilakukannya proses vaksinasi bagi guru, kedepannya pembelajaran bisa kembali dilaksanakan secara tatap muka.

“Harapannya nanti bisa nanti segera pembelajaran luring,” tandasnya.(der)