Pemkab Malang Optimis Turunkan Angka Kemiskinan

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi warga Kabupaten Malang.(Miski)

MALANGVOICE – Pemkab Malang optimis menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang. Pasalnya, jumlah warga miskin di Kabupaten Malang masih cukup tinggi.

“Kami optimistis angka kemiskinan di Kabupaten Malang terus menurun,” kata Bupati Malang, Rendra Kresna, usai membuka acara Bimtek penanggulangan kemiskinan, Rabu (23/8).

Ketua DPD Partai Nasdem Jawa Timur ini menargetkan jumlah kemiskinan turun sampai satu digit di akhir masa jabatannya. Saat ini, jumlah warga miskin di angka dua digit.

Data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), angka kemiskinan di Kabupaten Malang masih 10,64 persen. Sedangkan di Dinas Sosial jumlah warga miskin sebanyak 9,80 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Malang sekitar 2,6 juta jiwa.

Penurunan angka kemiskinan menjadi tanggung jawab bersama, pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dengan mengambil sasaran yang berbeda. Sejauh ini, kata Rendra, langkah pusat sudah tepat, yakni menyasar pada angka garis kemiskinan.

Sedangkan bantuan langsung tersebut tidak efektif bagi warga yang berada di bawah garis kemiskinan. Namun, pemerintah daerah harus menyasar langsung melalui pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

“Misal, warga golongan dibawah kemiskinan diberi bantuan langsung. Tapi kondisi rumahnya tidak layak huni, penghuninya sakit dan uang dari pusat habis untuk biaya berobat. Intinya ada kolaborasi dari tiga pemangku kepentingan,” jelas dia.

Ia menyadari penduduk Kabupaten Malang bermacam kondisinya. Mulai dari warga yang rentan miskin sampai tergolong sangat miskin-tidak punya keluarga dan sudah tidak bekerja.

“Jumlah penduduk Kabupaten Malang cukup banyak. Tapi kami berusaha maksimal menekan angka kemiskinan. Keterlibatan pemerintah pusat dan provinsi juga sangat berpengaruh dalam mengurangi kemiskinan,” tandasnya.(Der/Yei)