MALANGVOICE – Minibus yang mengalami kecelakan diduga akibat rem blong, Jumat sore (2/6), merenggut nyawa satu korban. Adalah Sardi, (60), warga Songgoriti RT03, RW01 Kelurahan Songgokerto.
Sardi bukanlah penumpang minibus bernopol S 7197 W. Melainkan warga di TKP (tempat kejadian perkara). Informasi yang dihimpun MVoice, Sardi baru saja pulang bekerja sebagai sopir truk pengangut pasir. Sebelum kejadian mobil truk merek Mitsubishi nopol N 9587 UA diparkiranya di seberang jalan rumahnya.
Sardi lantas membersihkan diri dari kotoran pasir, persis di belakang rumahnya. Sekitar pukul 16.00, minibus nahas tersebut menerjang. Bagian belakang rumah yang merupakan dapur itu hancur seketika. Sedangkan Sardi langsung tewas di lokasi kejadian. ”Pak Sardi meninggalkan empat orang anak,” ujar salah seorang tetangga korban yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, saksi mata, Tutus Sugiarto, seorang jurnalis televisi swasta asal Kota Malang mengaku kejadian berlangsung cepat. Saat itu, dirinya hendak menuju kawasan Pujon Kabupaten Malang dari arah Kota Batu (timur ke barat). Kondisi Jalan Klemuk yang terkenal dengan tanjakannya yang curam itu arus lalu lintasnya tidak terlalu ramai. Mendadak dari arah berlawanan (barat ke timur) minibus melaju tak terkendali dengan kecepatan sekitar 60 kilometer perjam. ”Dari kejauhan sudah berjalan zig-zag tidak stabil. Saya hamper juga ditabrak,” kata Tutus ditemui MVoice di lokasi kejadian.
Karena curiga, saksi mata memilih putar balik. Sekitar 50 meter mendekati simpang tiga Jalan Klemuk, dilihatnya asap dan debu mengepul. Minibus yang hampir menabraknya tadi ternyata menghantam sebuah rumah lalu terbalik. ”Ada teriakan meminta tolong. Saya juga lihat sopir minibus terluka cukup serius. Kakinya terjepit bagian depan mobil yang ringsek,” tukasnya.