MALANGVOICE – Dirijen Aremania, Yuli Sumpil, menyesalkan tidak adanya konvoi memperingati HUT ke-29 Arema yang jatuh hari ini.
Menurutnya, bertambahnya usia Singo Edan bukanlah hajat satu atau dua orang, melainkan hajat warga se-Malang Raya. Karena itu, lanjut Yuli Sumpil, sudah sewajarnya kebahagiaan masyarakat ditumpahkan melalui berbagai euforia, termasuk konvoi.
“Konvoi adalah acara sakral di HUT Arema. Ini sudah jadi tradisi dan rutinitas. Kalau nggak boleh, ya bagaimana, ini menyangkut kebahagiaan warga se-Malang Raya. Mestinya kita jadikan Malang meriah, karena hari ini adalah harinya masyarakat Malang Raya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, semestinya stakeholter terkait bisa mengerti keinginan Aremania. Adanya larangan konvoi, tambah Yuli, merupakan bentuk sikap tidak konsisten stakeholder terkait.
“Arema ini tanggung jawab kita semua, Aremania, Pemkot Malang, Pemkab Malang, dan Pemkot Batu, termasuk instansi TNI-Polri. Mari kita jadikan Malang harmonis dan bisa meriah. Jangan malah dilarang, katanya. Arema itu salah satu ikon kebanggaan. Jangan diperlakukan seakan-akan kita ini pemberontak. Kami ingin ditunjukkan kepeduliannya,” pungkasnya.