MALANGVOICE – Malang menimpa Jaka Natasha Dewantara (15) warga Jalan Ciwulan, Blimbing, Kota Malang. Saat teman-temannya menghadapi ujian nasional SMP, dia malah berjuang melawan sakit.
Siswa SMPN 24 Kota Malang ini menderita tumor ganas di bagian tulang lutut kaki kiri hingga mendapat benjolan besar sejak sepekan terakhir. Akibatnya ia tergolek lemah di atas kasur di rumahnya tanpa bisa beraktivitas.
Siswa yang aktif berolahraga ini merasa sakit itu sejak awal masuk kelas IX. Saat itu ia bercerita sedang mengikuti ekstra kurikuler basket di sekolahnya. Usai mengikuti basket, Jaka menabrak tiang basket tepat di kaki kiri.
“Waktu itu ada sedikit aneh sama kaki saya. Dibuat jalan gak kuat,” katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/5).
Awalnya ia merasa sakit itu hanya cedera biasa. Ia pun segera memijat kakinya namun tak kunjung sembuh. “Lama-lama muncul benjolan. Terus diperiksa dan dirontgen akhirnya diperjelas foto MRI kedapatan muncul tumor,” lanjutnya.
Singkat cerita, Jaka kemudian berobat dengan menjalani kemoterapi. Hasilnya, benjolan itu hilang dan kakinya bergerak normal seperti biasa, Jaka dan keluarganya memutuskan berhenti medis.
Namun sayang, lagi-lagi Jaka mendapat musibah tak terduga. Saat asyik berlari menuju rumah, ia tersandung batu pada kaki kirinya. Meski tidak keras, hal itu berdampak pada munculnya kembali kanker tulang.
Karena berhenti medis, Jaka kini memilih pengobatan alternatif. Sudah dua kali pengobatan dari tempat berbeda dan mulai menunjukkan hasil. “Dulu benjolannya tidak sebesar ini,” kata anak bungsu dua bersaudara ini.
Kini ia dirawat di rumah nenek, Endang Widiarti dan tantenya yang setia menemani Jaka sejak ibunya meninggal. “Iya saya yang nungguin,” Imbuh Endang.
Mendengar kabar Jaka, pihak sekolah SMPN 24 Kota Malang tak tinggal diam. Diakui Endang banyak guru yang sudah berkunjung atau sekadar menanyakan perkembangan kesehatan Jaka.
Nantinya, Jaka akan mengikuti ujian nasional susulan pada Juli mendatang usai lebaran tahun ini. Ia meminta keringanan pada Dinas Pendidikan terkait ujiannya.
“Kalau ujian nasional saya siap. Kalau kondisi saya gini mau di rumah, tapi kalau tidak bisa ya terpaksa gerak badan ke sana,” tandas Jaka.