Wujudkan SDM Unggul dan Berdaya Saing, Paslon NH Fokus Tingkatkan Infrastruktur Pendidikan

MALANGVOICE– Perbaikan infrastruktur pendidikan menjadi salah satu program prioritas pasangan calon nomor 1 Pilkada Batu, Nurochman-Heli Suyanto.

Hal tersebut perlu dilakukan karena paslon yang diusung Koalisi Wong Mbatu menargetkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing menghadapi tantangan di masa depan.

Tentunya peningkatan infrastruktur pendidikan akan direalisasikan kelak ketika paslon Nurochman-Heli Suyanto memenangkan Pilkada Batu 2024. Nurochman atau Cak Nur mengatakan, pendidikan suatu sektor fundamental yang menjadi pintu gerbang menuju kemajuan peradaban.

Datangi Bawaslu Batu, Tim Advokasi dan Hukum Paslon NH Laporkan Perusakan APK di Sejumlah Lokasi

“Prinsipnya SDM Kota Batu harus berdaya saing. Mewujudkan hal itu harus dimulai dari pendidikan, ini mutlak,” tegas Cak Nur.

Bagi Cak Nur perbaikan infrastruktur pendidikan di Kota Batu menjadi salah satu hal utama yang harus dilakukan. Dengan penambahan fasilitas pendidikan, maka peserta didik di Kota Batu bisa mendapatkan kurikulum ekstra. Sehingga sekolah tidak standar-standar saja yang diajarkan namun ada poin-poin plusnya.Kursus online terbaik

“Pendidikan yang bagus diera sekarang ini adalah sekolah yang menawarkan kelebihan-kelebihannya, semacam boarding school. Dimana ada tambahan laboratorium bahasa, komputer dan lainnya. Nah apabila kondisi pendidikan Kota Batu memerlukan hal seperti itu, maka harus diberikan,” papar Cak Nur.

Selain pembenahan dan penambahan infrastruktur di sektor pendidikan, untuk mewujudkan SDM Kota Batu yang berdaya saing juga diperlukan review sekolah. Terutama sekolah yang jumlah muridnya sangat sedikit.

“Beberapa sekolah di Kota Batu ada yang muridnya sangat sedikit. Untuk sekolah-sekolah yang sepi peminat ini, bisa saja nanti di gabung dengan sekolah lain apabila memang sudah tidak memungkinkan lagi kondisinya,” katanya.

Namun apabila kondisinya masih memungkinkan, perlu dilakukan upgrade atas kondisi tersebut. Dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu, untuk mengetahui faktor apa yang jadi penyebab jumlah siswa sangat sedikit.

“Evaluasi untuk mengetahui kenapa jumlah siswa sangat sedikit sangat perlu. Jika persoalannya karena fasilitas pendidikan atau situasi lingkungan, itu akan kami perbaikan dengan upgrade yang lebih bagus lagi,” tegasnya.

Menurut Cak Nur, pendampingan dan pemberian fasilitas bagi generasi muda dalam pemanfaatan teknologi tepat guna akan menjadikan pengaman bagi generasi muda.

“Sehingga generasi muda bisa memanfaatkan teknologi sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku, serta dapat menjadi alat untuk meningkatkan kapasitasnya,” tutup Cak Nur.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait