MALANGVOICE– Calon Wali Kota Batu, Nurochman begitu menyadari pembangunan sebuah daerah bukan melulu terkonsentrasi pada aspek infrastruktur. Namun paling penting dan sangat fundamental, ialah pembangunan sumber daya manusia berkualitas.
Semua itu dilakukan untuk mencetak generasi muda unggul dan berdaya saing dalam menghadapi kompleksitas tantangan zaman.
Cita-cita peningkatan SDM yang berkualitas terpatri sebagai salah satu program prioritas Nawa Bhakti. Sejumlah program prioritas diusung atas isu strategis guna mewujudkan komponen unggul yang tertuang dalam visi Mbatu SAE. Visi Mbatu SAE akronim dari madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergi, akomodatif dan ekologis.
Lindungi Kesejahteraan Peternak Sapi Perah, Pj Wali Kota Batu Bagikan Susu untuk Pelajar
Nurochman, atau akrab disapa Cak Nur menyatakan, kerangka peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing menjadi landasan penting untuk membentuk karakter generasi bangsa yang tangguh serta menjunjung prinsip moral. Ujung tombak dalam menjalankan pendidikan karakter dan budi pekerti berada pada tenaga pendidik. Karena itu, pasangan Cak Nur-Heli bertekad memberikan perhatian dan perlindungan kesejahteraan bagi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan.
“Perlindungan dan perhatian kepada tenaga pendidik harus dilakukan. Apalagi faktanya banyak GTT (guru tidak tetap) dan PTT (pegawai tidak tetap) yang belum mendpatkan haknya secara baik,” ungkap Ketua DPC PKB Kota Batu itu.
Ia mengungkapkan, kesejahteraan GTT dan PTT masih jauh dari layak. Mereka yang mengabdi selama 5 tahun hanya mendapat insentif Rp450 ribu. Sementara yang di atas 5 tahun menerima insentif sebesar Rp650 ribu dan di atas 10 tahun hanya menerima Rp750 ribu. Pasangan Koalisi Wong Mbatu itu pun berjanji akan meningkatkan insentif menyentuh angka Rp1 juta, jika kelak mendapat amanah menjabat kepala daerah.
“Kami sudah menghitung anggaran itu serta berkonsultasi kepada Pemkot Batu. Dan anggaran untuk penambahan insentif kepada GTT dan PTT masih bisa dijangkau postur APBD,” ungkap pria yang dua kali duduk di kursi wakil ketua legislatif.
Lebih lanjut, Cak Nur mengatakan, paguyuban guru juga perlu turut dioptimalkan, bukan sekedar ajang untuk berkumpul saja. Namun juga harus ada peningkatan kompetensi, termasuk di dalamnya memberikan beasiswa bagi guru yang ingin meningkatkan kompetensinya.
“Tidak harus S2, tapi bisa melalui sertifikasi peningkatan kompetensi meningkatkan kualitas guru secara profesional,” pungkas dia.(der)