Wujudkan Kota Ramah Lansia Melalui Program Catering Berkah

Fatchur Rachman menunjukkan rantang yang digunakan untuk pengiriman makanan, (Bagus/Mvoice).
Kominfo Pemkot Malang
Kominfo Pemkot Malang

MALANGVOICE – Selama ini cukup banyak program yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mewujudkan Kota Ramah Lansia. Program tersebut seperti Posyandu Lansia dan Taman Lansia. Tentu ada beberapa program lain yang tidak lepas dari kolaborasi antara Pemkot Malang dengan perangkat daerah dan instansi terkait.

Program itu antara lain Rantang Kasih yang diinisiasi Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dan Catering Berkah yang dilakukan pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan sinergi terus dibangun Pemkot Malang bersama instansi-instansi terkait melalui program-program pendukung untuk mewujudkan Kota Malang menjadi Kota Ramah Lansia. “Kita harus terus bersinergi untuk menciptakan Kota Malang menjadi Kota Ramah Lansia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Baznas Kota Malang Sulaiman menyampaikan program Rantang Berkah itu merupakan salah satu upayanya untuk membantu Pemkot Malang mewujudkan Kota Ramah Lansia. Ia mengatakan sampai saat ini ada sekitar 66 lansia yang terwadahi untuk mendapat bantuan makanan. Sehingga gizi yang didapat lansia bisa tercukupi.

“Program Rantang Berkah itu tersebar di sejumlah Kelurahan yang ada di Kota Malang. Melalui kerja sama dengan lingkungan sama dengan UPZ yang ada di wilayah-wilayah kita dukung,” terang Sulaiman.

Sistem pemberian catering berkah sendiri dilakukan dengan cara menggandeng pihak ketiga untuk menyediakan satu rantang berisi nasi dan lauk tiap harinya. “Setiap hari dikasih makan. Ada yang mungkin di masak dalam satu kelompok atau lewat tetangga dekat. Kita Kerja sama memberikan makan dengan pihak ketiga yang telah berkoordinasi dengan UPZ atau perangkat kelurahan,” ucap dia.

Terpisah, Fatchur Rachman (69) merupakan pihak ketiga atau yang menyediakan catering berkah di wilayah Kelurahan Kiduldalem, Klojen, Kota Malang mengatakan pada pelaksanaannya selama empat bulan berjalan baik tanpa kendala. “Kami nyaman-nyaman saja tidak pernah mengalami kendala. Dari pihak UPZ Baznas Kota Malang kami dapat Rp3 juta selama satu bulan untuk 10 orang tanpa libur. Jadi tiap orang per harinya Rp10 ribu kalau diperkirakan,” ucap dia.

Sebenarnya Rp3 juta untuk 10 orang dalam satu bulan itu dianggap Fatchur tidak mencukupi. Namun karena kebetulan dia juga memiliki warung, kekurangan tersebut tidak menjadi masalah. “Kita tidak hanya menyediakan makanan. Tapi bagaimana mereka bisa makan dengan layak. Kami pun menambah sedikit lah hitung-hitung untuk sedekah,” tuturnya.

Setiap harinya Fatchur telah menyiapkan daftar masakan yang akan diambil langsung ke warung oleh 10 orang lansia atau kaum duafa yang sudah terdaftar itu. “Kami sediakan daftar makanan setiap harinya beda-beda biar tidak bosan. Alhamdulillah tidak pernah ada keluhan dari penerima,” imbuhnya.

Terakhir, Fatchur berharap dengan adanya program catering berkah ini bisa membantu para lansia dan kaum duafa terutama saat berada di masa pandemi Covid-19. “Kami berharap ini bisa menjadi berkah dan yang penerima juga senang mendapatkan program catering berkah,” tandasnya.(der)