MALANGVOICE-Sesaat lagi, tepatnya Jumat, 29 April mendatang, para pecinta kopi di Malang Raya, bisa menikmati festifak kopi yang dikemas dalam acaraCoffee and Market, dengan tema a taste from many place and coffee for every moment.
Coffee and Market merupakan perpaduan antara pameran kopi, makanan, dan fashion, yang melibatkan pengusaha kreatif. Tersedia juga tempat bagi para barista,owner cafe, maupun produsen coffee machine untuk berkumpul, bersilaturahmi, sharing ilmu dan pengalaman, guna meningkatkan kualitas dan minat pasar.
“Dari 5000 target pengunjung, kegiatan itu diharapkan bisa menggairahkan ekonomi kreatif di Malang, termasuk membuka kesempatan bagi pemilik toko onlinememasarkan produknya secara offline dan bertemu langsung dengan konsumen,” tutur Galuh Pandu Larasati, CO Media Relation, dalam rilis yang dikirim ke Redaksi MVoice.
Di sisi lain, pengunjung juga memeroleh pengetahuan seputar kopi, mulai jenis kopi, sejarah kopi, pengolahan, dan sejumlah edukasi tentang kopi, mengingat Indonesia merupakan negara terbesar ke-3 penghasil kopi di dunia.
Bukan hanya edukasi, pengunjung juga dihibur live music lantunan band indie Malang selama festival. Perpaduan antara edukasi, entertain, dan ekonomi kreatif inilah yang menjadikan market potensial untuk mengembangkan daya cipta dan kreativitas yang tiada henti dari generasi muda Kota Malang.
Sementara Ketua Pelaksana Coffee and Market, Qonita Marta Muisia, mengatakan, kegiatan ini bukan sekedar even yang berorientasi profit belaka, tapimengandung manfaat di balik pelaksanaannya. Kekhawatiran terhadap maraknya komodifikasi kopi, khususnya dalam bentuk kopi instan atau sachet, yang bahkan merugikan petani, membuat Coffee and Market mengusung tema kopi lokal Malang.
Tujuannya mengedukasi pengunjung, memerkenalkan, sekaligus memopulerkan kopi Malang sebagai salah satu penyumbang produsen kopi terbesar di Indonesia. Sebut saja merek-merek lokal asal Malang, seperti kopi karlos, kopi sivaraja, kopi sidoluhur, kopi sidomulya, kopi sangrai, dan kopi sidomukti.
Kopi Malang yang terkenal salah satunya adalah kopi Dampit, yang biasa diekspor ke luar negeri. Sayangnya kopi lokal itu justru dinikmati orang luar negeri, sedangkan penduduk asal hanya menikmati komodifikasi kopi dari luar negeri. Dengan demikian Coffee and Market dapat menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat serta melestarikan eksistensi kopi lokal.
“Kegiatan ini diselenggarakan Igloo Event Organizer, yang terdiri dari mahasiswa semester 6 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya,” timpal Galuh.
RUNDOWN COFFEE AND MARKET