Wiwie Sedih, Banyak Instrumen yang Punah…

MALANGVOICE-Konsep besar Viva Permadi alias Wiwie adalah mengombinasikan atau memasukkan musik etnik khas Indonesia ke dalam keyboard Korg.

Namun, rupanya perjuangan yang dibutuhkan Wiwie untuk menemukan musik etnik cukup berat. “Wah susah payah mengumpulkannya,” jelasnya, saat berbincang di teras studionya, di Jalan Kelengkeng 9 Malang.

Bahkan, menurut pengalamannya, yang terparah adalah, ternyata sudah banyak instrumen etnik Indonesia yang sudah punah. “Susah sekali mencarinya. Bahkan bisa dikatakan tidak ada lagi,” jelas dia.

Padahal, menurutnya, instrumen yang dia cari itu ada pada database musik Indonesia. “Banyak di daerah-daerah yang kami kunjungi ternyata penduduk setempat mengatakan alat musik itu sudah tidak ada. Dulu bisa ditemukan, tapi saat ini sudah tidak ada lagi,” jelas dia menyayangkan.

Karena keterbatasan waktu, Wiwie tidak bisa mencari sampai dapat mengumpulkan instrumen yang sudah dianggap punah. “Kalau ada waktu, mungkin bisa pinjam ke tokoh masyarakat. Bisa pinjam ke tetua adat atau raja-raja daerah,” jelasnya.

Menurutnya, dari data Unesco, 35 persen warisan budaya ada di Indonesia. Sayangnya, sekitar tiga ribu instrumen sudah susah ditemukan.

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait