MALANGVOICE- Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Wisuda Tahap II atau ke-70 tahun 2025 pada Sabtu (27/9). Sebanyak 830 wisudawan dari 32 program studi yang terdaftar dikukuhkan di Graha Polinema.
Direktur Polinema, Ir. Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT., wisuda ini sekaligus menjadi momentum memantapkan salah satu dukungan program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bertajuk “Diktisaintek Berdampak”.

Wisuda ke-69 Polinema, Langkah Nyata Menuju Kampus Kelas Dunia
Beberapa hal yang melatarbelakangi penerapan program Diktisaintek Berdampak adalah semangat melanjutkan Program Kampus Merdeka yang sudah menunjukkan kinerja dan luaran luar biasa meningkatkan kualitas perguruan tinggi dengan memperluas fokus yang diharapkan dapat memberikan dampak sosial dan lingkungan.
Oleh karena itu Polinema telah siap dan mendukung keberlanjutan program Diktisaintek Berdampak sebagai “Kampus Transformatif dan Kampus Berdampak”.
“Bahwa apa yang kami lakukan di kampus termasuk lulusan harus bisa jadi problem solver di lingkungan maupun dunia industri. Ini yang kami terapkan selama ini di Polinema termasuk kebijakan kami, jadi modal lulusan 2025 agar masuki dunia kerja lebih baik lagi,” kata Supriatna.
Sebagai Kampus Transformatif dan Berdampak Polinema berupaya mempertegas program-program dan memperkuat perannya dengan tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga aktif dalam memberikan solusi nyata untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat
Kemudian membekali mahasiswa dengan keterampilan yang mumpuni dan relevan dengan kebutuhan industri dan dunia nyata, bukan hanya teori. Menghasilkan inovasi serta menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Menghasilkan karya nyata dan output terukur dalam inovasi teknologi, pemberdayaan masyarakat atau start-up yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa.
Terakhir bertransformasi menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang memiliki peran luas sebagai lokomotif perubahan yang bermanfaat bagi seluas-luasnya masyarakat serta pembangunan nasional.
Salah satu contoh disebutkan Supriatna adalah dengan menghibahkan karya mahasiswa termasuk lulusan untuk usaha kecil, UMKM, dunia usaha hingga ke masyarakat.
“Kemarin sudah dihibahkan 200 karya, jadi total sudah 1.500 karya dihibahkan untuk masyarakat, UMKM dan dunia industri. Ini potensi yang harus dijaring,” tegasnya.
Sementara salah satu wisudawan Polinema berprestasi, Hanif Nur Hidayatul Fadillah, menceritakan pengalaman berkesan selama menempuh pendidikan D3 Akuntansi.
Menurutnya kerja keras, semangat, dan konsisten bisa menjadi jembatan kesuksesan di masa mendatang.
“Rasanya senang sekali, pencapaian ini adalah hasil jerih payah selama kuliah. Terbukti saya mampu menjalani pembelajaran dengan baik,” ujarnya.
Dalam tugas akhirnya, Hanif meneliti kinerja keuangan PT Reka Indo Global Jasa dengan metode common size dan time series.
Penelitiannya difokuskan untuk memberikan evaluasi bagi manajemen agar mampu meningkatkan performa keuangan perusahaan dari tahun ke tahun.
Mahasiswi asal Trenggalek itu kini sudah diterima di PT Inkasa Jaya Aluminium, Pasuruan sebagai staf akuntansi.(der)