Wisatawan Meningkat, Sejumlah Pengelola Wisata Minta Tambahan Tiket Perforasi

Salah satu wisatawan saat akan masuk Pantai Balekambang dengan menggunakan Aplikasi PeduliLindungi. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Momen libur lebaran Idulfitri 1443 H tahun 2022 ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata, termasuk di Kabupaten Malang.

Berdasarkan pantauan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, di tempat-tempat wisata mengalami peningkatan arus wisatawan.

Hal itu terlihat dari permintaan tiket perforasi dari sejumlah tempat wisata, karena tiket yang sebelumnya diberikan, sudah habis terjual.

“Para pengelola wisata di beberapa tempat wisata itu sudah minta tiket perforasi lagi. Jadi kesimpulannya kunjungan wisatawan tidak sesuai dengan perkiraan mereka. Jadi cetak tiket lima ribu atau sepuluh ribu itu kurang,” ucap Plt Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara, Sabtu (7/5).

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Malang ini menjelaskan, beberapa tempat wisata yang meminta tambahan tiket perforasi tersebut diantaranya Bumi Perkemahan Desa Selorejo Kecamatan Dau, Pantai Balekambang dan beberapa pantai lainnya.

“Itu berarti kemungkinan kunjungan wisatawan sampai akhir pekan ini, berarti bisa sampai dua kali lipat dari yang diperkirakan,” jelasnya.

Saat ini, Bapenda sedang menginventarisir permintaan susulan tiket perforasi oleh sejumlah pengelola tempat wisata. Namun, dari permintaan yang hingga saat ini masuk, rata-rata setiap pengelola wisata meminta tambahan tiket perforasi dengan jumlah yang sama dengan yang telah diterima sebelumnya.

“Rata-rata sih seratus persen ya permintaan susulannya. Tapi masih kami inventarisir lagi,” tegasnya.

Kunjungan wisatawan yang cukup tinggi terjadi di Pantai Balekambang. Dari catatannya, sebelum momen Hari Raya Idul Fitri 1443 H, pihak pengelola wisata Pantai Balekambang telah meminta tiket perforasi sebanyak 11 bendel. Setiap bendelnya berisi 10 ribu tiket.

“Sekarang mereka (pengelola Balekambang) sudah minta lagi,” katanya.

Made menyebut, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan seperti yang terjadi pada momen Libur Lebaran kali ini kurang diprediksi oleh Disparbud. Pasalnya, selama dua tahun terakhir sejak tahun 2020, dengan kondisi yang cenderung masih dalam pandemi Covid-19, kunjungan wisatatawan menurutnya tidak setinggi saat ini.

“Belum (diprediksi) ya, karena selama dua tahun terakhir kan tidak seperti ini dan hampir tidak ada wisatawan. Jadi ternyata setelah dibuka, ya seperti ini kunjungannya,” pungkas Made.

Selain dari penjualan tiket, peningkatan kunjungan wisatawan juga terpantau dari peningkatan arus lalu lintas di akses menuju tempat wisata. Pihaknya memantau kepadatan terjadi di sekitar wilayah Kendalpayak Pakisaji, Bululawang hingga menuju Bantur.(der)