Waspadai Bahaya Stunting bagi Anak, Khususnya Masalah Psikologi

Staff Bagian Psikiatrik RSSA, Suyanto. (Lisdya)
Staff Bagian Psikiatrik RSSA, Suyanto. (Lisdya)

MALANGVOICE – Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia 2 tahun.

Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan tepat. Pasalnya stunting adalah kejadian yang tidak bisa dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi.

Menurut Staff Bagian Psikiatrik RSSA, Suyanto, stunting juga dapat memberikan efek pada psikologi anak. Khususnya dalam kepercayaan diri. Anak yang terkena stunting, kepercayaan diri dan kemampuan beradaptasi harus ditingkatkan.

“Kalau kepercayaan diri tidak ditingkatkan maka anak sulit untuk berkomunikasi dengan sekitar dan mudah berdiam diri,” ujarnya usai acara seminar ilmiah Cegah Stunting untuk Generasi Sehat Indonesia dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional Ke-54 Pemerintah Kota Malang di Auditorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Kota Malang (24/11).

Stunting juga berdampak bagi anak, seperti kesulitan belajar, kemampuan kognitifnya lemah, mudah lelah dan tak lincah dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya, risiko untuk terserang penyakit infeksi lebih tinggi serta risiko mengalami berbagai penyakit kronis (diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain) di usia dewasa

Lebih lanjut, dikatakannya stunting disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan.

“Stunting diakibatkan oleh asupan ibu selama kehamilan kurang berkualitas, sehingga nutrisi yang diterima janin sedikit. Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran,” tegasnya.

Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi. Entah itu tidak diberikan ASI eksklusif ataupun MPASI (makanan pendamping ASI) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas.

“Untuk itu perlu adanya asupan gizi sehat sejak ibu hamil. Karena kondisi kesehatan ibu hamil juga akan memberikan efek kepada janin,” tandasnya.(Der/Aka)