MALANGVOICE – Memasuki musim penghujan, penyakit demam berdarah patut diwaspadai. Pasalnya, dari data Dinas Kesehatan Kota Batu tercatat ada 168 warga yang menderita Demam Dengue dan ada 21 orang DBD di tahun 2019 kemarin.
Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari mengatakan memasuki musim penghujan yang diperkirakan terjadi puncak pada bulan Januari hingga Februari, pihaknya menggencarkan sosialisasi ke masyarakat.
“Tentunya untuk menekan angka penderita Demam Dengue dan DBD. Sebab virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain menggencarkan sosialisasi ke masyarakat juga memberikan edukasi program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan melaksanakan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).
“Ya, untuk saat ini kami juga memiliki kader jumantik di 24 desa/kelurahan yang tugasnya memeriksa kurang lebih 100 rumah setiap bulannya,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat menciptakan lingkungan yang baik dengan menutup, menguras, mengubur (3M) pada bernahai tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk. Tujuannya untuk meminimalisasi perkembangbiakan nyamuk.
Jika ada gejala panas pada tubuh lebih dari dua hari atau hari ketiga belum kunjung turun bisa diperiksakan ke dokter.
Perlu diketahui, menghimpun dari data Dinkes Kota Batu di tahun 2016 ada sebanyak 119 orang DBD dan 690 orang Demam Dengue.
Kemudian di tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan yakni 19 orang DBD dan 97 orang Demam Dengue.
Sedangkan di tahun 2018 tercatat juga mengalami penurunan DBD bahkan tidak ada korban terserang DBD. Tapi untuk korban dan Demam Dengue sebanyak 11 orang.(Der/Aka)