MALANGVOICE – Ada ritual khusus pemotongan hewan kurban oleh warga Kota Batu saat Hari Raya Iduladha 1440 H Minggu (11/8). Tepatnya di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Ada beberapa proses seremonial yang dilakukan sebelum hewan dipotong.
Hewan yang dikurbankan diarak dan diiringi takbir, juga dikalungi tiga rangkaian bunga kantil. Hewan yang dikurbankan yaitu sapi jenis Friesian Holstein (FH) dengan bobot 500 kilogram.
Selain itu, warga ikut mengiringi sapi yang diarak. Mereka juga membawa beberapa bahan prosesi pemotongan hewan kurban. Diantaranya ialah buah-buahan, beras, kayu, dan bumbu dapur.
Tokoh masyarakat Dusun Brau, Desa Gunungsari, Abdul Rochim mengatakan adanya warga yang mengawal sapi merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Setelah tiba di tempat penyembelihan, hewan kurban disambut dengan pembacaan doa.
“Ketika sudah siap, hewan dibaringkan dengan posisi menyamping dan muka menghadap kiblat. Kami kemudian bergegas menggambar di tanah mengikuti alur tubuh hewan tersebut,” kata Rochim kepada MVoice.
Dijelaskannya, tujuan digambarnya hewan kurban seperti itu menunjukkan bahwa asalnya dari bumi. Sehingga nantinya juga akan kembali ke bumi.
“Satu per satu hewan hewan korban harus melewati prosesi itu. Dan prosesi ini melibatkan seluruh warga. Mulai anak-anak hingga dewasa,” jelasnya.
Tujuannya supaya bergotong-royong dan mempererat tali persaudaraan. Setelah itu, acara syukuran juga digelar. Dan hal itu dilakukan sebagai wujud syukur warga setempat. “Dagingnya dibagikan kepada warga,” kata kakek 83 tahun itu.
Lebih lanjut, Rochim menerangkan bahwa tradisi itu sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun. Tentunya, warga Dusun Brau melestarikan adat dalam menyembelih hewan kurban.
“Sudah lama adat ini dilakukan oleh warga sini. Bahkan, sudah sejak puluhan tahun yang lalu,” kata dia.(Der/Aka)