Warga Donomulyo Sulap Limbah Kayu Jadi Lampu Hias Menawan

Nanang Setyawan (istimewa)

MALANGVOICE – Limbah kayu hanyut ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan pendulang rupiah. Seorang warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Nanang Setyawan, kreatif membuat kerajinan lampu hias unik berbahan sampah-sampah kayu yang hanyut di bibir Pantai Jonggring.

Nanang mengawali bisnisnya didasari keinginannya membuat lampu untuk hiasan kamarnya, setahun lalu. Ternyata banyak orang tertaris dan seorang teman bahkan membeli lampu buatannyanya.

Lampu hias limbah kayu (istimewa)
Lampu hias limbah kayu (istimewa)

Ia pun memutuskan untuk memulai bisnis kerajinan lampu hias limbah kayu hanyut bernama Canthink_Lamp.

“Prospek di Malang juga cukup bagus, berhubung mulai banyak perumahan baru. Jadi kebutuhan hiasan rumah seperti lampu juga lumayan diminati,” katanya kepada MVoice.

Dikatakan, selama ini ia belajar sendiri cara membuat lampu hias. Ia juga bekerja sendiri. Biasanya ia mencari kayu hanyut di pantai waktu sore hari.

“Kebetulan rumah saya dekat dengan pantai yang masih perawan. Saya pilih kayu yang kuat-kuat saja dan bagus bentuknya,” tambahnya.

Variasi lampu yang ia buat bermacam-macam antara lain lampu meja, lampu lantai, dan lampu gantung. Satu lampu dibanderol Rp 125.000- Rp 500.000 tergantung tingkat kesulitan.

Karena keunikannya, lampu buatan Nanang pernah dikirim hingga ke Jakarta, Bali, Maluku dan Riau. Dalam sebulan, ia bisa meraup omzet Rp 4 juta.

“Karena saya masih bekerja sendiri, saya sedang butuh tim. Semoga saya bisa segera punya galeri di Malang,” tutupnya.

Bagi yang berminat dengan lampu buatan nanang, bisa mengunjungi media sosial Instagram username @canthink_lamp.