Wali Kota Wahyu Hidayat Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Ekonomi Lewat Gerakan Pangan Murah

MALANGVOICE – Gerakan pangan murah kembali digelar Pemkot Malang, di Kelurahan Tunggulwulung, Minggu (7/9). Ini merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.

Beberapa bahan pokok yang dijual utamanya beras menjadi salah satu yang diburu, minyak goreng dan telor pun juga tidak luput dari masyarakat untuk dibeli.

Komparitas harga menjadi alasan utama, sebagai contoh harga beras yang dijual di gpm selisihnya mencapai delapan ribu rupiah perkilo.

Wahyu Hidayat pantau gerakan pasar murah di Tunggulwulung. (Istimewa)

Wahyu Hidayat hadir didampingi berbagai unsur mulai dari forkopimda, Sekda Kota Malang, jajaran kepala perangkat daerah, kepala kantor Perwakilan BI Malang, Kepala OJK dan TPID Kota Malang mengatakan gerakan pangan murah adalah kebijakan nasional yang diimplementasikan di daerah.

Trans Jatim Direncanakan Beroperasi Oktober 2025, Pemkot Malang Bahas Rute dan Halte

Wahyu menambahkan komitmen pemerintah ini sebagai bentuk respon cepat pemerintah menjawab kondisi yang dihadapi masyarakat. Dirinnya juga sangat mendukung terhadap kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat seperti gerakan pangan murah ini.

“Sesuai yang diinstruksikan Presiden melalui bapak Mendagri, tentu kebijakan ini akan terus kita lakukan. Ini sudah yang kedua setelah Mulyorejo dan masih ada 9 kegiatan gerakan pangan murah di Kota Malang,” katanya.

Lebih lanjut, Wahyu berharap kolaborasi kebijakan antara Pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat dapat terus berjalan harmonis. Wahyu menekankan kembali tentang pentingnya kestabilan ekonomi masyarakat yang berdampak pada kondusifitas wilayah.

“Harapannya ini menjadi stimulus yang baik, kolaborasi pusat dan daerah beserta masyarakat khususnya di Kota Malang dapat terus berjalan baik. Terlebih untuk menjaga kondusifitas, maka salah satu unsur nya yakni menjaga kestabilan ekonomi di masyarakat,” jelas Wahyu.

Sementara itu Kadispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, mengatakan, dalam gerakan pasar murah kali ini menyediakan 11 ton beras SPHP, beras premium sekitar 1 ton, gula 100 kilogram, telur 100 kilogram, minyak 200 liter. Selain itu ada juga hasil-kelompok tani, yaitu cabai, tomat, cabai besar, cabai kecil, dan tomat.

“Sebenarnya di pasaran tidak terlalu bergejolak, namun ini dalam rangka melengkapi produk-produk yang di pasar,
biasanya kan warga tidak semua bisa ke pasar. Ini lebih mendekatkan, lebih memperpendek akses terhadap bahan pangan untuk warga yang ada di sekitaran Kelurahan Tunggulwulung,” imbuh Slamet.

Ia juga mengklaim kegiatan ini tidak sampai mengganggu kedatangan pelanggan yang ada di pasar sehingga pasar menjadi sepi.

“Ini kan terjadwal dan tidak setiap hari. Jadi tidak secara langsung mempengaruhi kehadiran warga ke pasar-pasar tradisional yang ada,” ungkapnya.

Selama September ini, Pemkot Malang menjadwalkan masih ada 9 titik gerakan pasar murah tersebar di beberapa kelurahan. Antara lain Kelurahan Purwantoro Blimbing kemudian Kasin Klojen, Cemorokandang Kedungkandang, Kelurahan Mergosono, Ciptomulyo, Merjosari dan Purwodadi.

“Informasi ini sudah kami sampaikan ke lurah setempat dan flyer. Jadi warga dapat mengakses melalui WA Grup Tingkat Kelurahan RW dan RT,” tandasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait