Wali Kota Tak Setuju Anggaran Mobil Baru Pimpinan Dewan Terlalu Tinggi

Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji turut angkat bicara mengenai polemik pengadaan mobil baru pimpinan DPRD Kota Malang. Orang nomor satu di Pemkot Malang ini juga tak setuju nominal anggaran fantastis, Rp 5,08 miliar.

Sutiaji mengaku sempat dibuat kaget dengan pos penganggaran sejumlah empat unit mobil tersebut. Sebab, nilainya sangat besar dari kebutuhan riil yang jika dikalkulasikan hanya memerlukan sekitar Rp 3 miliar.

“Ngeplotnya (pos perencanaan anggaran) kok terlalu tinggi. Saya juga sempat marah kok bisa lolos (dalam pembahasan perencanaan APBD),” kata Sutiaji ditemui MVoice di Balai Kota Malang, Jumat (15/2).

Saat penyusunan pengadaan tersebut, masih kata Sutiaji, Ia mengaku tak tahu menahu. Sebab saat itu dirinya telah menanggalkan jabatan sebagai Wakil Wali Kota Malang alias cuti kampanye untuk maju dalam kontestasi Pilkada, Februari 2018 silam.

Meskipun begitu, lanjut dia, semuanya dikembalikan kepada pihak legislatif. Kalau perlu, pihaknya meminta agar ada revisi mengenai pos anggaran untuk pengadaan kendaraan pimpinan dewan.

“Itu domainnya (ranahnya) teman-teman dewan. Pelaksanaannya (lelang) kan setelah PAK (perubahan anggaran keuangan). Nanti dilihat dulu hasil dari pelaksanaan surveinya,” sambung politisi Demokrat ini.

Sutiaji menjelaskan, memang dalam aturan resmi, ada pos anggaran untuk pengadaan mobil baru. Baik untuk kendaraan operasional dinas maupun kendaraan jabatan. Untuk kendaraan jabatan (pimpinan) memang diatur lima tahunan ganti.

Namun, menurutnya, semuanya terserah dewan. Apakah tetap melakukan pembelian baru atau tidak. Sebab hal itu domain legislatif. Sedangkan Sutiaji sendiri sampai saat ini tetap menggunakan kendaraan dinas lama, yang dipakai Wali Kota sebelumnya, M. Anton.
“Kalau dewan ndak mau ya tidak apa-apa,” pungkasnya. (Der/Ulm)