Wali Kota Malang Sidak Ketersediaan Masker

Wali Kota Malang Sutiaji sidak ketersediaan masker dan hand sanitizer di Medilab Jalan Birgjen Slamet Riyadi Kelurahan Oro-Oro Dowo, Rabu (4/3). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji sidak ketersediaan masker dan hand sanitizer di Medilab Jalan Birgjen Slamet Riyadi Kelurahan Oro-Oro Dowo, Rabu (4/3). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Ketersediaan masker dan hand sanitizer mulai langka pasca diumumkannya pasien suspect virus Corona atau COVID-19. Merespon itu Walikota Malang Sutiaji sidak ke distributor atau penjual masker, Rabu (4/3).

“Hal ini saya lakukan untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan di tingkat distributor atau penjual. Karena hal tersebut akan menyusahkan masyarakat,” kata Sutiaji.

Salah satu distributor alat kesehatan di Kota Malang, yakni Medilab di kawasan Jalan Birgjen Slamet Riyadi Kelurahan Oro-Oro Dowo, menjadi lokasi peninjauan tersebut, masker dan hand sanitizer. Sebab ditengarai telah habis sejak diumumkannya positif virus Corona yang masuk ke Indonesia, dua hari yang lalu.

Sutiaji menegaskan bahwa habisnya masker dan hand sanitizer disebabkan karena prilaku masyarakat yang cenderung berlebihan. Ditambah lagi terjadi kepanikan terhadap masuknya virus Corona.

“Harusnya masker digunakan oleh pasien, paramedis yang menangani pasien serta keluarga yang kontak langsung dengan pasien. Jadi kita yang sehat sebetulnya tidak perlu menggunakan masker,” katanya.

Sampai saat ini, lanjut Sutiaji, memang belum ditemukan adanya permainan atau penimbunan yang dilakukan oleh distributor. Meskipun demikian, Pemkot Malang akan terus melakukan upaya antisipasi, salah satunya berkoordinasi dengan seluruh pengelola apotek di Kota Malang. Pertemuan tersebut rencananya akan dilakukan pada Kamis 5 Maret 2020.

Sementara itu, salah satu pengelola Distributor Medilab, Agus mengatakan jika kekosongan masker dan hand sanitizer memang terjadi sejak dua hari yang lalu. Ia menyebut, fenomena pembelian kebutuhan secara panik atau panic buying akibat virus Corona.

“Kemarin itu yang benar-benar kosong. Itu karena panic buying, sejak dua hari lalu itu masyarakat banyak yang beli. Apotek juga dari kita ngambilnya, ini kita sudah nggak bisa melayani lagi,” ungkapnya.(Der/Aka)