MALANGVOICE – Wali Kota Malang, Sutiaji sepakat dengan rencana penundaan proyek pembangunan pedestrian Alun – Alun Tugu tahun ini.
Penundaan ini dibahas dalam rapat paripurna Perubahan APBD Kota Malang 2022 pada Rabu (21/9) bersama DPRD Kota Malang.
Sutiaji mengatakan, penundaan ini mempertimbangkan aspek lain yang lebih penting. Sehingga dana yang dianggarkan dialihkan untuk kegiatan lain.
“Sekalian saja nanti menggunakan APBD 2023 murni, waktunya juga akan lebih panjang,” imbuhnya.
Diketahui proyek ini membutuhkan dana sekitar Rp1,4 miliar untuk membongkar pagar Alun-alun Tugu dan mengganti dengan joging track.
Terkait hal tersebut, disampaikan Wali kota Malang, Drs. H. Sutiaji bahwa pihaknya bersama jajaran DPRD memang memangkas dan menambah beberapa pos anggaran.
“Kami melakukan skala prioritas dalam penggunaan dan penyerapan anggaran. Seperti halnya untuk operasi pasar guna menekan inflasi dan bantuan kepada warga yang terdampak penyesuaian harga BBM beberapa waktu lalu,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menjelaskan, penundaan proyek pedestrian Alun-alun Tugu dikarenakan fokus mengendalikan inflasi dampak kenaikan harga BBM.
“Pembangunan Alun Alun itu dari segi waktu pengerjaan kita memang ragu di awal. Akhirnya Wali Kota dengan legowo (rencana pembangunan) ditunda untuk 2023. Lalu (anggaran) dialihkan untuk penanganan pengendalian inflasi,” kata politisi PDIP.
Made menambahkan, untuk kelanjutan rencana proyek bisa dianggarkan di APBD tahun 2023.
Sekalian saja nanti menggunakan APBD 2023 murni, waktunya juga akan lebih panjang,” tutupnya.(der)