Wali Kota Malang Menginap di Balkot, Ada Apa?

MALANGVOICE – Kota Malang masuk dalam kondisi gawat darurat Covid-19. Terbukti sejak perubahan wilayah menjadi zona merah, kasus kematian pasien Covid-19 terus meningkat perhari hingga penuhnya Rumah Sakit (RS) Rujukan dan Safe House.

Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama beberapa hari, ternyata masih belum menuai hasil yang baik.

Guna melakukan pengendalian penyebaran Covid-19 ini, Wali Kota Malang, Sutiaji berusaha untuk mengefektifkan dan mengoptimalkan waktu yang ada. Dengan tinggal di kantor Balai Kota (Balkot) Malang selama 24 Jam.

“Iya ini saya harus berada total di kantor, frekuensi giat malam meningkat sehingga harus saya efektifkan dan optimalkan pengendalian bertepatan Sekretariat Satgas juga di Balkot serta tentu saya harus meminimalisir potensi risiko bagi keluarga,” ujarnya, Kamis (8/7).

Kondisi yang dialami Kota Malang saat ini, dikatakan Sutiaji merupakan kondisi yang sangat luar biasa. Sehingga tidak bisa dihiraukan dan dianggap remeh.

“Banyak sahabat, kolega hingga warga yang minta tolong dan japri untuk dapat terfasilitasi kamar rawat di rumah sakit serta penanganan ventilator, sementara RS Sudah over capacity. Jadi bisa dibayangkan situasinya seperti apa,” tuturnya.

Dari situ, Sutiaji meminta sangat kepada seluruh masyarakat, supaya patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Tentunya juga harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta melaksanakan 5M dengan benar.

“Saat ini kita sama halnya dengan berpuasa. Ada saat menahan diri dan pada saatnya kita berbuka, dan atau 1 bulan puasa di ramadhan nanti 11 bulan berikutnya kita sudah dibebaskan dari puasa. Saat ini kita pada fase tersebut. Ini juga menyangkut nyawa. Maka ayo saya ajak untuk sejenak menahan diri,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait