Wali Kota Malang Isyaratkan New Normal Life

Wali Kota Malang, Sutiaji. (aziz)

MALANGVOICE –  Wali Kota Malang Sutiaji mengisyaratkan bakal menerapkan tatanan kehidupan baru atau dikenal New Normal Life. Hal itu bakal dimulai setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir atau tak diperpanjang.

“Setelah ini kita memasuki New Normal Kota Malang, di mana spirit dan roh yang akan kita bangun adalah beradaptasi pada kondisi masa COVID-19. Akan kita susun protokolnya,” kata Sutiaji dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/5).

Ia melanjutkan mengatakan masa henti atau jeda pandemi virus korona atau COVID-19 masih belum diketahui. Namun dia menegaskan, Kota Malang mengambil sikap pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cukup satu putaran saja.

“Optimisme kita adalah yang sembuh semakin banyak, PDP sehat juga terus bertambah. Ini menjadi pertimbangan PSBB cukup sekali,” jelasnya.

Kota Malang telah melaksanakan PSBB bersama Kota Batu dan Kabupaten Malang yang tergabung dalam wilayah Malang Raya. PSBB Malang Raya dimulai sejak 17 Mei dan direncanakan berakhir 30 Mei 2020 mendatang.

Menyambut tatanan kehidupan baru, lanjut Sutiaji, ada 4 (empat) langkah kebijakan Pemkot Malang yang bakal disiapkan. Khususnya pasca penerapan PSBB, yakni (1) menyiapkan the new normal life (penyusunan SOP hidup sehat dan protokol covid 19 pasca PSBB), (2) menyiapkan RSUD sebagai RS  darurat dan  rumah isolasi untuk PDP ringan di jl. Kawi, (3) Pemantauan penyakit kronis (data prolanis sebagai acuan utama pemantauan untuk masyarakat  yang memiliki penyakit bawaan), dan (4) Paket kebijakan stimulus ekonomi (merumuskan kebijakan untuk mendorong pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat).
Sebagai penopang, pihaknya juga mengembangkan 5 (lima) strategi percepatan, yang meliputi :
1. Malber (Malang berbagi), penguatan pentha helix selama masa covid 19
2. Maldis (Malang digital service), mendorong layanan berbasis on line dan mengurangi potensi berkumpul
3. Malherb (Malang Herbal), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat
4. Malpro (Malang Beli Produk Lokal), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal
5. Malba (Malang Bahagia), kampanye digital gaya hidup sehat dan memfasilitasi program hiburan lokal serta penyediaan  layanan  psikologi.(der)