MALANGVOICE – Belakang ini, masyarakat sedang dijejali informasi kehadiran kerajaan, keraton dan raja abal abal. Hal itu juga jadi sorotan Pemkot Malang.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengungkapkan, fenomena tersebut menggambarkan masih ada celah akan lemahnya literasi. Menurutnya, ada ruang masalah ekonomi yang coba diterobos dengan memberikan “iming- iming” alias janji yang menina bobokan.
Hal Itu tidak mungkin terjadi kalau ketahanan ekonomi mampu terjaga, nilai- nilai gotong royong mampu terawat di masyarakat.
“Dan salah satu yang mampu menjadi benteng ketahanan ekonomi masyarakat agar tidak terjebak dengan impian- impian yang menyesatkan, adalah melalui penguatan lembaga koperasi,” kata Sofyan Edi disela-sela sambutannya pada acara Musyawarah Daerah (MUSDA) DEKOPIN Daerah Kota Malang di Kantor Dekopin Daerah Kota Malang, Sabtu (1/2).
Ia melanjutkan, koperasi adalah soko guru perekonomian Negara Indonesia. Dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Sehingga semangat gotong royong yang menjadi ruh dari koperasi telah mencermikan kehidupan rakyat Indonesia yang terkenal guyub.
“Dekopinda yang merupakan mitra Pemerintah Kota Malang dalam pembangunan diharapkan mampu melaksanakan beberapa kepentingan dalam rangka meningkatkan pengembangan perekonomian berjamaah melalui koperasi,” ujar pria akrab disapa Bung edi itu.
Bung Edi juga berpesan agar koperasi dapat berperan aktif menjalankan tugas dan fungsinya terutama untuk mendorong pembentukan koperasi pasar agar para pedagang dapat terhindar dari rentenir.
“Hal itu sejalan dengan program inovatif Pemkot Malang yang beberapa waktu lalu dicanangkan oleh Pak Wali yaitu OJIR (Ojok Percoyo Karo Rentenir),” sambung dia.
Ia juga menegaskan bahwa fungsi edukasi juga sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka mewujudkan insan koperasi yang handal dan berkualitas melalui pelatihan-pelatihan serta kegiatan keilmuan lainnya.
Senada Bung Edi, Ketua Dekopinda Kota Malang, Herman Suryo Kumoro juga menjelaskan bahwa koperasi di Kota Malang saat ini lebih banyak bergerak di usaha simpan pinjam namun untuk kegiatan produksi masih sangat minim.
“Ke depan saya berharap agar kegiatan usaha produksi dapat juga di tingkatkan dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat, sudah tentu tanpa harus menghilangkan usaha simpan pinjamnya,” jelasnya.
Bersamaan dengan itu pula, dilaksanakan pemilihan pimpinan Dekopinda Kota Malang masa bhakti tahun 2020 – 2024); sehingga berbagai pesan untuk penyederhanaan program kegiatan yang diharapkan dapat tepat sasaran juga menjadi arahan langsung dari Wawali tersebut.(Hmz/Aka)