Wakil Ketua DPRD Minta Pusatkan Tenaga Kesehatan Hewan di Daerah Terdampak PMK

MALANGVOICE – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Sodiqul Amin, meminta Pemkab Malang untuk memusatkan tenaga kesehatan hewan terjun di wilayah daerah terdampak, khususnya Malang Barat.

Permintaan Sodiqul ini terkait meningkatnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Malang, khususnya wilayah Malang Barat.

“PMK di Malang Barat (Pujon, Ngantang, dan Kasembon) masih menunjukkan peningkatan. Untuk itu saya meminta Pemkab Malang segera mengambil langkah tegas untuk penanganan wabah PMK ini,” ucap Sodiqul, saat dikonfirmasi Sabtu (11/6).

Menurut Sodiqul, wilayah Malang Barat, yakni Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon jumlah ternak yang terpapar atau terindikasi PMK terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, khusus di wilayah Kecamatan Pujon, jumlah sapi yang terpapar PMK sudah mencapai sekitar 5.000 ekor.

Meski demikian Sodiqul mengaku jumlah data yang ia dapat tersebut masih harus dipastikan lagi.

“Di Pujon saja, itu sudah di atas lima ribu ternak yang terpapar. Adapun angka kematiannya dalam 10 hari terakhir, ada sekitar 200 ekor sapi. Itu terjadi di dua desa, yakni di Pujon Lor dan Pujon Kidul,” jelas Politisi NasDem ini.

Untuk itu, lanjut Sodiqul, dirinya meminta Pemkab Malang bisa memusatkan tenaga kesehatan hewan untuk terjun di wilayah Malang Barat agar penanganan PMK bisa dilakukan lebih cepat.

“Selain tenaga kesehatan hewan dari pemerintah, kami juga meminta agar Pemkab Malang bisa dengan segera meminta bantuan perguruan tinggi yang mempunyai bidang kesehatan hewan agar turut andil dalam penanganan (PMK). Ini dampaknya juga sudah dirasakan banyak masyarakat,” terangnya.

Termasuk rencana pengalokasian anggaran sebesar Rp3 Miliar dari belanja tak terduga (BTT), diharapkan agar segera dapat diakomodasi.

Selain itu dapat segera digunakan untuk membeli obat atau vitamin bagi ternak yang terpapar PMK.

“Jika melihat jumlah yang terpapar sudah mencapai ribuan di wilayah Malang Barat, Pujon, Ngantang dan Kasembon, konteksnya sudah pengendalian, Kalau di tempat lain masih pencegahan. Tapi sama, setidaknya juga perlu obat dan vitamin,” pungkasnya.

Sementara itu sebagai informasi, jumlah populasi sapi di Kabupaten Malang kurang lebih 320 ribu ekor. Rinciannya, 86 ribu ekor sapi perah dan sebanyak 234 ribu ekor sapi potong.(end)