Wacana Penutupan Sementara Pasar Lawang Merupakan Opsi Terakhir

Sanusi
Bupati Malang HM Sanusi. (Toski D)

MALANGVOICE – Wacana penutupan sementara Pasar Lawang merupakan opsi terakhir, walau diketahui ada puluhan pedagang dinyatakan reaktif setelah rapid test beberapa hari yang lalu.

Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, walau begitu, pasar Lawang tidak akan ditutup dan saat ini masih terkendali.

“Pasar Lawang tidak ditutup selama masih terkendali. Baru kalau tidak terkendali (jumlah pasien positif Covid-19, red) nanti ditutup. Daripada kerja di sini kena nanti bahaya,” ungkapnya, Jumat (12/6).

Menurut Sanusi, di pasar Lawang saat ini masih dalam batasan terkendali, dengan kondisi seperti ini diharapkan semakin membaik, namun jika pasien positif Covid-19 dari Pasar Lawang selalu muncul setiap hari baru dipikirkan, dan dirinya mengimbau agar para pedagang dan pembeli di Pasar Lawang tetap mentaati protokol Kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak.

“Ya ini masih terkendali. Nanti kalau tidak terkendali itu seperti setiap satu hari bermunculan satu pasien positif dari Pasar Lawang. Disiplinlah menjalankan protokol kesehatan, kalau tidak disiplin ya nanti menular ya ditutup daripada menular kan juga bahaya,” jelasnya.

Akan tetapi, lanjut Sanusi, keputusannya menutup Pasar Lawang tersebut juga tergantung dari anjuran dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Liat dulu nanti anjurannya Gubernur seperti apa, kalau dari saya belum ada ke sana (menutup Pasar Lawang, red). Tapi kalau bahaya dan diputuskan oleh Gubernur yang ngawasi itu ya terpaksa ditutup supaya menjaga masyarakat tidak semuanya tertular,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Komandan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang, AKBP Hendri Umar menyampaikan, penutupan sementara pasar Lawang ini masih wacana, lantaran masih banyak pertimbangan, salah satunya menunggu pelaksanaan rapid test yang akan dilaksanakan ketiga kalinya.

“Di pasar lawang itu sudah dua kali dilaksanakan rapid test. Memang 26 orang dinyatakan reaktif. Sekarang yang reaktif itu sedang melaksanakan isolasi mandiri, sambil menunggu pelaksanaan swab. Nanti itu akan dilaksanakan lagi rapid test juga,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kapolres Malang.

Namun, lanjut Hendri, jika pada akhirnya Pasar Lawang ditutup sementara, para pedagang yang dihimpun melalui paguyuban pedagang akan menyadarinya.

“Jadi kami tidak menyatakan pasar itu akan ditutup total, karena kesadaran masyarakat di sana sudah semakin meningkat, mereka juga tidak mau beresiko memaksa berjualan karena adanya yang reaktif,” tukasnya.(der)