Wabah PMK di Kabupaten Malang Terus Melejit, Saat Ini Tembus 2.362 ekor

Petugas kesehatan hewan menyuntikkan antibodi pada seekor sapi untuk melindungi hewan ternak terpapar PMK. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan. Jika beberapa hari lalu tercatat 1.696 ekor sapi, kini menjadi 2.362 ekor sapi.

“Berdasarkan laporan ke kami (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan/DPKH) sampai tanggal 3 Juni 2022 kemarin jumlahnya ada 2362 ekor,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPKH Kabupaten Malang, Nurcahyo, saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (4/5).

Menurut Nurcahyo, 2.362 ekor sapi terjangkit PMK itu tersebar di 20 dari 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang.

“Sebelumnya PMK itu tersebar di 16 kecamatan, kini melebar di 20 Kecamatan, selain Ngantang, Kasembon dan Pujon,” jelasnya.

Nurcahyo menjelaskan, penyebaran PMK yang mendominasi di wilayah Malang Barat (Pujon, Ngantang, dan Kasembon) tersebut ternyata juga berdampak pada produktifitas susu sapi di Kabupaten Malang.

“Di Pujon yang menjadi salah satu daerah andalan produksi susu sapi, katanya banyak, tapi laporannya masih sedikit. Kalau untuk jumlah di wilayah Pujon, Ngantang, dan Kasembon saya tidak hapal. Saya hanya jumlah total yang tahu,” terangnya.

Meski demikian Nurcahyo memprediksi dimungkinkan jumlah ternak sapi yang saat ini terpapar PMK bakal bertambah, karena ada sejumlah laporan masih dalam proses validasi oleh petugas kesehatan terkait.

“Tapi memang kondisi riilnya yang belum terkonfirmasi mungkin lebih dari itu. Berarti ada kemungkinan lebih banyak dari ini (2.362 ekor). Karena begitu ada laporan, perlu dicek petugas, setelah indikatornya memenuhi, baru bisa dilaporkan,” tegasnya.

Menurut Nurcahyo, diperlukan waktu untuk memastikan seekor sapi benar-benar terkonfirmasi PMK, sebab, sapi yang baru terpapar virus PMK, membutuhkan waktu selama 14 hari untuk inkubasi.

“Kalau masih dalam masa inkubasi itu 1 sampai 14 hari masih belum bisa diketahui gejala klinisnya. Kita belum bisa menjustice, tapi kalau diketahui gejala klinisnya ya bisa cepat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, jumlah populasi sapi di Kabupaten Malang kurang lebih 320 ribu ekor, dengan rincian 86 ribu ekor sapi perah dan 234 ribu ekor sapi potong.(end)