Usung Konsep Tradisional, Omah Madhang Saridjojo Memperkaya Destinasi Wisata Kuliner Kota Batu

Konsep berlanggam tradisional Jawa terasa begitu kental di Omah Madhang Saridjojo yang berada di Jalan Terusan Metro, Desa Sidomulyo, Kota Batu. (instagram Omah Madhang Saridjojo/Malangvoice)

MALANGVOICE – Bisnis kuliner bagian dari sub sektor ekonomi kreatif yang memperkaya khazanah pariwisata daerah, seperti Kota Batu. Untuk itu, Disparta Kota Batu memacu dan memicu tumbuhnya destinasi wisata kuliner. Salah satunya kehadiran Resto Omah Madhang Saridjojo yang berada di Jalan Terusan Metro, Desa Sumberejo, Kota Batu.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, kehadiran Omah Madhang Saridjoyo semakin memperkaya referensi destinasi wisata kuliner di Kota Batu. Sehingga bisa menjadi daya tarik untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan.

“Hadirnya wisata kuliner ini merupakan sebuah ide dan gagasan yang sangat luar biasa. Karena segala sesuatunya mengusung konsep tradisional yang benar-benar murni tradisional. Ini sangat menarik sekali,” puji Arief.

Varian menu yang dihidangkan seluruhnya masakan khas Jawa. Nuansa khas Jawa pun begitu kental yang ditonjolkan dari sisi arsitektutal yang didominasi material kayu. Selain itu, para karyawannya mengenakan lurik dan jarik. Dari segi lokasi, Omah Madhang Saridjojo disokong pula dengan hamparan pemandangan alam yang elok.

“Konsepnya unik, menampilkan langgam Jawa didukung pula pemandangan yang indah khas Kota Batu. Saya yakin, resto ini ramai mampu menarik kunjungan wisatawan ke Kota Batu seiring bertambahnya destinasi wisata kuliner,” papar Arief.

Sementara itu, Owner Omah Madhang Saridjoyo, Indra Budi Wijaya menjelaskan, konsep serba jadul yang diusungnya itu terinspirasi dari kota asalnya Pacitan. Dimana di kota tersebut masih sangat kental akan adat Jawa. Mulai dari bentuk-bentuk bangunan hingga kulinernya.

“Kebetulan darah Jawa sangat kental, sehingga ini yang mendasari kami membuat Omah Madhang Saridjoyo. Pengambilan nama Saridjoyo juga bukan tanpa makna. Saridjoyo sendiri diambil dari potongan nama istri saya,” tutur dia.

Dia menjabarkan, kata Sari berarti lestari atau berkesinambungan. Sedangkan Djoyo memiliki arti keberhasilan. Jika disatukan artinya akan bermakna terus lestari dan diberkahi keberhasilan. “Hadirnya Omah Madhang Saridjoyo ini bisa digunakan sebagai uri-uri budaya Jawa. Lalu bisa juga digunakan untuk mengedukasi pengunjung bahwa peradaban jadulan itu benar-benar ada sebelum hadirnya era serba modern seperti saat ini,” jelas dia.

Selain itu, Indra juga berharap kehadiran Omah Madhang Saridjoyo bisa menjadi embrio wisata di Desa Sumberejo. Dia melihat ada potensi yang sangat luar biasa di Desa Sumberejo yang belum digali. “Dengan konsep yang kami usung ini, kami berharap bisa meningkatkan perekonomian bersama dengan seluruh masyarakat Desa Sumberejo,” ujarnya.

Lebih lanjut, para pencinta kuliner bisa datang ke resto tersebut setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB. Menu yang disajikan juga terbilang ramah dikantong. Karena dibandrol mulai harga Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu.

Macam-macam menu yang disajikan contohnya seperti dadar jagung, dadar endog, ayam bacem, ayam kalasan dan beberapa menu makanan lainnya. Sedangkan untuk menu minuman tersaji wedhang uwuh, wedhang jahe, es soklat, teh susu Saridjoyo, teh apel dan sejumlah menu tradisional lainnya.(der)