MALANGVOICE – Kini masyarakat dapat menikmati kembali pesona cantiknya “Tugu Djoen” di Desa Junrejo. Beberapa waktu lalu spot ini diperbaiki dan harus ditutup terpal lantaran dalam masa perbaikan ulang.
Pesona menawan dari “Tugu Djoen” tampak dari berbagai bagian di dalamnya. Terdapat gentong dan keris di bagian atas, serta juga ada pelindung yang mengelilingi bangunannya. Memiliki panjang sekitar 10 meter, tugu ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan mengungkapkan gentong tersebut sempat ditemukan di salah satu museum yang ada di Jakarta. “Sebenarnya kami hanya mempercantik saja. Supaya tampak menarik dan menunjukkan jika ini merupakan sejarah dari desa ini,” ungkapnya.
Perbaikan “Tugu Djoen” menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) sekitar Rp 12 juta. Rencananya tugu ini bakal dihiasi berupa aneka lampu agar menarik ketika malam hari. Pasalnya, banyak masyarakat tidak mengetahui keberadaan tugu yang merupakan peninggalan bersejarah itu.
“Sekarang kami sedang menggali secara detail sejarah Djoenredjo dari berbagai pihak. Kemudian kami akan mengagendakan kembali rembuk bersama tokoh di desa ini untuk membukukan sejarah,” imbuhnya.
Saat ini Desa Junrejo masih belum memiliki salinan sejarah tentang Desa Junrejo, karenanya dalam waktu dekat akan dilakukan penelitian dan membuat buku untuk merekam sisi sejarah lokasi ini.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Imam Suryono mengatakan memang sudah seharusnya setiap desa ini memiliki inisiatif untuk menggali potensi sejarah di desanya. Karena bisa menjadi aset sejarah di desa itu.
“Jika setiap desa ini memiliki buku tentang sejarah justru bagus. Kan bisa menjadi ikon. Serta kalau ada kegiatan bisa ditampilkan,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)