Usaha Camilan di Kota Batu Makin ‘Renyah’ di Momen Lebaran

Masyarakat membanjiri toko kue untuk berburu aneka macam camilan untuk suguhan saat hari lebaran. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Bisnis kue kering dan aneka camilan makin ‘renyah’ saat memasuki momen lebaran. Maklum saja, mayoritas masyarakat selalu berburu suguhan untuk merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara.

Hiruk pikuk pembeli terlihat di Toko Kharisma, salah satu grosir kue kering di Kota Batu. Toko yang sudah ada sejak 2006 lalu, selalu dibanjiri pembeli, terutama saat mendekati lebaran.

Pengelola Toko Kharisma, Yuyun, mengaku penjualannya naik 180 persen dibandingkan hari-hari biasa. Menurutnya kenaikan harga kue lebaran imbas kebijakan PPN 11 persen, tak menyurutkan minat masyarakat berburu kue lebaran.

“Penjualannya mulai dirasa naik sejak H-10 lebaran. Terus tambah ramai ketika mendekati lebaran,” ujar perempuan asal Sumatera itu.

Berkaca pada tahun-tahun sebelum wabah melanda, biasanya pembelian terus meningkat hingga H+7 lebaran. Namun situasi berbeda dirasakan pada lebaran 2020 dan 2021 lalu. Bisnis kue pada momen lebaran di tahun tersebut mengalami kelesuan.

“Sekarang meningkat drastis dibandingkan dua kali lebaran tahun lalu. Permintaan parsel juga meningkat,” ucap Yuyun.

Pembelinya, rata-rata juga adalah warga Kota Batu sendiri. Masyarakat lebih memilih membeli kue lebaran karena lebih praktis tanpa perlu repot-repot mengolah bahan.

Mereka ramai-ramai membeli beragam makanan camilan untuk disajikan di meja tamu menyambut tamu-tamu yang datang. Seperti diakui Sania Sayyida saat berbelanja berburu kue lebaran bersama ibunya.

Perempuan 22 tahun itu antusias menyambut lebaran tahun ini karena sudah tidak ada lagi pembatasan mobilitas. Sejumlah saudara, teman dan ponakannya rencana akan berkunjung pada lebaran nanti.

“Senang sekali Idul Fitri tahun ini karena sudah bisa bersilaturahmi. Ini mumpung ada waktu luang, saya ngajak ibu belanja kue-kue buat di rumah nanti,” ungkapnya.(der)