Urai Kemacetan, Pemkot Batu Siapkan Enam Jalan Tembus April Ini

MALANGVOICE – Demi mengurai kemacetan kala liburan, DPUPR Kota Batu bakal membangun enam jalan tembus di Kota Batu. Pembangunan ini akan dilakukan pada bulan April tahun 2021 ini.

Pembangunan ini menyasar Jalan Toyomerto-Abdul Gami Atas dengan panjang 2,1 kilometer dengan anggaran Rp 20 miliar. Lalu jalan tembus Kelurahan Sisir-Pandanrejo senilai Rp12 miliar serta jalan tembus Sisir-Temas.

Berikutnya jalan tembus Dusun Brau ke Dusun Jantur, Dusun Celaket menuju Dusun Brau. Serta jalan tembus Paralayang-Klemuk. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Total anggaran yang dibutuhkan seluruhnya untuk pembangunan seluruh jalan tembus itu sekitar Rp30 miliar.

Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat mengatakan, lelang proyek pengerjaan jalan tembus tersebut akan dimulai bulan April. Pihaknya tengah mempersiapkan segala keperluan untuk memperlancar pelaksanaan proyek. Terutama sosialisasi kepada masyarakat tentang program jalan tembus di Kota Batu.

“Untuk pembangunan jalan tembus, lelang akan dimulai April depan. Sebelum dilakukan pengerjaan kami akan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga dalam prosesnya tidak ada kendala,” terangnya.

Ia menambahkan, pembangunan beberapa jalan tembus ini sebagai ring road Kota Batu, untuk mengurai kemacetan wisatawan. Karena selama ini, terutama saat masa libur, kemacetan terjadi di jalan protokol.

Selain untuk mengurai kemacetan, pembangunan jalan tembus bagian dari untuk melakukan pemerataan pembangunan. Hal itu ditujukan agar akses yang melewati desa-desa ini betul-betul bisa mendukung mobilitas masyarakat.

“Maka visi misi kepala daerah menjadikan Desa Berdaya Kota Berjaya bisa terwujud,” tandas dia.

Anggota DPRD Kota Batu, Didik Machmud menyampaikan agar pembangunan jalan tembus bisa memberi manfaat dalam jangka panjang. Sehingga ia meminta supaya jalan tembus dibangun sesuai spesifikasi kelas jalan.

“Namanya jalan tembus ya harus 8-10 meter. Jangan sampai nanti hanya dibangun dengan lebar 6 meter. Itu namanya jalan tikus, bukan jalan tembus,” tegasnya.

Selain itu, dia meminta kepada DPUPR melakukan sosialiasi kepada masyarakat yang wilayahnya akan dilalui jalan tembus tersebut.

“Sosialiasi ke masyarakat ini harus sejelas-jelasnya bahwa pentingnya membangun jalan tembus untuk perekonomian warga. Sehingga ketika penggarapan jalan tembus dimulai masyarakat bisa menerima,” harap politisi Golkar itu.(der)