Unitri Larang Mahasiswi Pakai Cadar dan Diancam Dikeluarkan dari Kampus

Mahasiswa Unitri dilarang pakai cadar. (Istimewa)
Mahasiswa Unitri dilarang pakai cadar. (Istimewa)

MALANGVOICE – Sebanyak dua mahasiswai Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) dilaporkan dilarang memakai cadar di lingkungan kampus. Karena peristiwa tersebut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Unitri melayangkan protes, Jumat (16/11).

Koordinator HMI Unitri Malang, Al Aroby, menceritakan, ada dua mahasiswi muslim Unitri yang berpakaian rapi dilarang menggunakan cadar. Al Aroby menambahkan, mahasiswi dimaksud juga telah dipaksa untuk menandatangani surat peringatan dari pihak kampus.

“Mereka diancam akan dikeluarkan dari kampus apabila masih menggunakan cadar dalam perkuliahan,” kata Roby.

Kondisi ini dianggap mahasiswa tidak adil mengingat banyak mahasisiwi yang berbusana minim di atas paha dan berbusana ketat di Unitri namun dibiarkan.

“Mereka yang dianggap sama sekali tidak mencerminkan kenusantaraan (westernik) dan tak sopan malah dibiarkan melenggang di kampus,” tandasnya.

Melihat situasi ini, HMI Unitri menegaskan, kampus telah bertindak diskriminasi pada golongan tertentu. HMI mengutuk keras atas pelarangan dua mahasiswi yang menggunakan cadar di kampus Unitri.

Atas kejadian ini, Al Aroby menyatakan, HMI telah menuntut Unitri untuk segera memulihkan nama baik dan psikologis korban yang trauma akibat larangan yang diskrimintif. Rektor juga diminta untuk menjamin agar tidak ada lagi diskriminasi dalam bentuk apapun. Kampus juga dituntut untuk tidak mempersulit proses akademis korban di kampus. Kemudian HMI juga meminta pelaku pendiskriminasi agar diberhentikan dari jabatannya.

“Pelaku juga harus meminta maaf secara terbuka kepada korban dan kepada semua umat muslim Unitri. Dan, pihak kampus wajib menyosialisasikan kebijakan dalam bentuk apapun di dalam kampus,” pungkasnya.(Der/Aka)