MALANGVOICE – Kampung Glintung Water Street (GWS), Kota Malang menggelar festival urban farming pada Jumat (26/11).
Menariknya, kampung yang terletak di RW 05, Purwantoro, Blimbing itu mengembangkan urban farming dengan sistem aquaponik.
Perlu diketahui aquaponik merupakan sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah.
Ketua Forum Kelompok Sadar Wisata (Forkompokdarwis) Kampung GWS, Ageng Wijayakusuma mengatakan, sistem Aquaponik digunakan untuk mendukung wisata kampung GWS yang memberikan sajian edukasi pengelolaan sampah, pertanian, perikanan dan lain-lain.
“Urban farming kita menggunakan sistem aquaponik, Jadi pupuk dari kotoran Ikan, mulai awal pembibitan kita taruh di kotak, kemudian saat bibit sudah tumbuh, kita taruh di botol gelas dari daur ulang sampah,” ujarnya, Jumat (26/11).
Dari hasil urban farming dengan sistem aquaponik, kampung GWS mampu menghasilkan sayur-sayuran untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus inovasi olahan Ikan.
“Jadi untuk sayur-sayuran itu kita panen, untuk ikan-ikannya sama warga diolah menjadi bakso, stik, sosis, nuget, sempol berbahan dasar lele,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Forkompokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi, menyebut kampung GWS telah menunjukkan perkembangan yang luar biasa.
Ia menambahkan, kampung GWS adalah satu-satunya wisata kampung wisata tematik Kota Malang yang tak pernah tutup selama pandemi. Pasalnya, kampung ini sudah dinobatkan menjadi kampung Tangguh Mandiri Semeru karena ketahanan pangan dan kegiatan sosial kemasyarakatan yang terus berjalan.
“Jadi saya rasa kampung ini tidak hanya sekedar layak huni, tapi juga layak dikunjungi. Layak dikunjungi dalam rangka studi ketahanan pangan kampung. Oleh sebab itu, diangkatkan urban farming ini menjadi keunggulan kampung,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni memberikan apresiasi dan mendukung penuh atas gelaran Virtual Event Kampung Tematik.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Disporapar pastinya mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan kegiatan Festival Urban Farming di Kampung GWS. Dimana gelaran ini sukses dilaksanakan secara hybrid, offline dan online,” ucap dia.
Ida pun berharap melalui kegiatan semacam ini bisa kembali menggeliatkan wisata di Kota Malang utamanya saat pandemi Covid-19.
“Semoga selalu tetap berinovasi. Terlebih bagi Kampung GWS semoga kedepan semakin dikuatkan budidaya ikan, urban farming, maupun kreasi produk olahan barang bekas,” pesannya.(der)