MALANGVOICE – Tim United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tertarik dengan pengembangan green city yang digagas Pemerintah Kota Malang.
Wali Kota Malang, HM Anton menilai ketertarikan UNESCO pada program green city tak lepas dari komitmen Kota Malang dalam program penataan lingkungan, pengolahan limbah sampah serta penataan taman kota dan penataan kawasan kumuh.
“Kami komitmen terhadap lingkungan, ini bagian program pemerintah daerah, namun usaha lain seperti, meremajakan kawasan DAS yang melintasi kota Malang, kiranya tidak mungkin ditangani Pemkot sendiri,” ungkap Anton, Senin (10/8).
Ia menambahkan, dukungan dan partisipasi masyarakat melalui pembangunan budaya sehat dan bersih lingkungan, juga perlu ditopang perhatian pemerintah pusat termasuk pula dari non government organization (NGO) dan juga lembaga internasional, seperti UNESCO.
“Kerjasama melalui dukungan masyarakat dan NGO seperti Unesco sangat penting dalam upaya mewujudkan hal ini,” tandasnya.
Sementara itu, tim Unesco yang hadir di kota Malang terkonsentrasi dengan spesialis “empowering water”. Prof. Assela, perwakilan NGO ini menegaskan bakal menjadikan Kota Malang sebagai pilot project.
“Mengingat sifatnya pilot project dengan jangka waktu pelaksanaan proyek yang relatif pendek yakni aatu tahun, maka kami berharap lokasi dan poin interest segera tersepakati, “ujar Assela.
Satu diantara yang menjadi kesamaan pandang antara Pemkot Malang dengan tim Unesco adalah upaya melakukan treatment untuk menjadikan kawasan DAS menjadi semakin bersih.-