MALANGVOICE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) membuka Pelatihan Sertifikasi Kompetensi “Estimasi Biaya Berbasis BIM 5D (Aplikasi Cubicost)” bagi dosen Universitas Negeri Jember (Unej).
Total ada tujuh dosen dari Unej yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini selama enam hari.
Pembantu Direktur IV Polinema, Ratih Indri Hapsari, mengatakan, Polinema menjadi authorized training center dengan skala internasional dalam memberikan pelatihan sertifikasi kompetensi.
Baca Juga: Pengelola Desa Wisata Dicetak Menjadi Instruktur Outbond Andal
Olah Umbi Porang, Desa Oro-oro Ombo Juara Kreasi Kuliner Khas Desa Wisata
“Kami beri pelayanan paket lengkap sama event organisingnya. Diharapkan layanan yang diberikan oleh training center bidang teknik sipil dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan konstribusi POLINEMA untuk pengembangan SDM di bidang konstruksi dan meningkatkan kapasitas portofolio POLINEMA sebagai perguruan tinggi vokasi,” kata Ratih.
Sementara itu PIC pelatihan dari Universitas Negeri Jember, Ir Syamsul Arifin, mengatakan, memilih Polinema karena merupakan salah satu politeknik terbaik di Jatim, bahkan sampai di level nasional.
“Kami mengirimkan tenaga dosen dan PLP dari Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung yang akan memperkuat vokasi di Universitas Negeri Jember. UNEJ saat ini memiliki 11 Prodi vokasi dan berkomitmen untuk memperkuat vokasi,” katanya.
Selain itu, Polinema juga bekerja sama dengan GATC bekerja sama dan Kementerian PUPR melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya menyelenggarakan pelatihan BIM Modeller untuk para alumni dan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Polinema.
Batch 1 dan 2 diikuti oleh 75 peserta sehingga total peserta sebanyak 100 orang.
Ketua Panitia Pelatihan BIM batch 3, Wan Achmad Reza R., ST.,MT., mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari alumni dan mahasiswa Polinema tingkat akhir dengan narasumber dari PT Wijaya Karya dan Polinema.
“Kita hari ini selama 6 hari kendepan pelatihan buliding infrastructure. Program ini sebenarnya sasaran kementerian pupur memenuhi teknologi digital dalam penerapan perencanaan dan pengawasan semua terkontrol,” katanya.
Selebihnya, kerja sama ini untuk menyiapkan SDM dalam perencanaan kerja konstruksi di IKN.
“Pelatihan ini juga untuk mendukung pelaksanaan infrastruktur di IKN. Kebutuhan tenaga kerja konstruksi di IKN yang bersertifikat masih belum cukup,” tegasnya.(der)