MALANGVOICE – Pakar hak asasi manusia (HAM) Internasional dari Oslo Coalition Norwegia Prof Tore Lindholm meminta Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) proaktif membantu minoritas Muslim Rohingya mendapatkan haknya sebagai warga negara untuk hidup aman dan damai.
Bagi Tore, salah satu elemen HAM menjamin agar seorang pemeluk agama dapat diperlakukan secara adil oleh kelompok mayoritas.
“Saya sangat kagum dengan gerakan Muhammadiyah, saya berharap organisasi ini, dengan berbagai kekuatan yang dimilikinya proaktif membantu Muslim Rohingya,” kata Tore pada acara Master-Level Course (MLC) on Sharia and Human Rights yang diadakan Pusat Studi Agama dan Multikulturalisme (PUSAM) UMM di UMM Inn, Kamis (27/7).
Dalam konteks kerjasama dengan UMM, kata Tore, Oslo Coalition menekankan pentingnya kombinasi antara HAM dan syariah, mengingat Indonesia merupakan negara mayoritas Muslim.
“Sebagai institusi yang berada di bawah organisasi yang besar, yaitu Muhammadiyah, saya kira UMM dapat berperan lebih dalam berbagai isu-isu pelanggaran HAM yang terjadi di berbagai belahan dunia, atau setidaknya di kawasan Asia Tenggara,” jelas Tore.
Secara khusus Prof Tore Lindholm juga mengaku terkesan dengan Indonesia yang disebutnya sebagai negara demokrasi yang menjanjikan.
“Kami (Oslo Coalition) bekerjasama dengan berbagai institusi di Indonesia, untuk bersama-sama meneliti, sejauh mana implementasi HAM bisa optimal di ruang publik,” ujar Tore.
Kegiatan MLC sudah dimulai sejak 2011, dan kini memasuki angkatan ketujuh. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama PUSAM UMM dengan Oslo Coalition-Norwegian Center for Human Rights, the University of Oslo, Norwegia; International Center for Law and Religion Studies, Brigham Young University, Utah, USA; dan The Asia Foundation.