UB Kembali Kukuhkan Dua Profesor, Ini Penelitiannya

Dua profesor UB yang akan dikukuhkan besok Rabu (2/10). (Lisdya)
Dua profesor UB yang akan dikukuhkan besok Rabu (2/10). (Lisdya)

MALANGVOICE – Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua profesor, yakni Imam Santoso dalam bidang Ilmu Sistem dan Manajemen Agroindustri pada Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Adi Susilo dalam bidang Ilmu Geofisika Kebencanaan dan Eksplorasi Sumber Daya Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), pada besok Rabu (2/10) di Widyaloka UB.

Pada penelitian Imam Santoso, ia meneliti perspektif kesisteman dan manajemen risiko strategi pengembangan agroindustri 4.0.

Perlu diketahui, Agroindustri sendiri merupakan bagian terpenting dari pembangunan nasional, dengan mengedepankan strategi. Bahkan perannya sangat strategis dalam meningkatkan nilai tambah produk primer hasil pertanian dan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di hulu (on farm).

“Dalam posisi berperan strategis ini, agroindustri menghadapi sejumlah persoalan dan risiko dalam setiap mata rantai nilai pengelolaannya mulai dari hulu ke hilir,” ujarnya kepada awak media, Selasa (1/10).

Persoalan-persoalan yang terjadi dalam agroindustri sendiri tak lain, di antaranya yakni menurunnya jumlah lahan pertanian produktif yang belum diimbangi oleh program ekstensifikasi berupa penambahan lahan baru. Kemudian sistem produksi pertanian yang umumnya masih tradisional dengan sejumlah persoalan sosiokultural yang melingkupinya, hingga masalah sistem distribusi hasil pertanian dan produk agroindustri yang belum mendukung ketepatan dan kecepatan pemenuhan kebutuhan konsumen.

“Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, banyak lahan pertanian yang kemudian berubah menjadi lahan baru seperti perumahan atau ruko-ruko. Nah, dari sini lah perspektif kemudian muncul,” paparnya.

Dijelaskan Imam, dengan adanya agroindustri 4,0 dapat memberikan peluang bagi petani dan pelaku usaha dalam rantai pasok agroindustri untuk memperoleh insentif yang memadai. Selain itu, juga terjadi peningkatan nilai tambah dan nilai ekonomi dengan forward linkage yang sangat memadai untuk memberikan multiplier effect bagi seluruh pelaku terkait dalam sistem agroindustri.

“Ke depan, era agroindustri 4.0 akan terus berkembang sangat cepat dengan segenap tantangan, risiko dan peluangnya, maka tidak ada pilihan lain kecuali menguatkan elemen dasar atau pilar utama pengembangan agrondustri. Untuk itu, ada beberapa strategi yang diharapkan secara integratif untuk menghasilkan kondisi agroindustri yang sangat akurat,” jelasnya.

Slah satu contoh strategi argoindustri yang diteliti Imam adalah penguatan sektor produksi pertanian dengan penerapan pertanian presisi. Penerapan sistem ini akan mampu mengatasi berbagai keterbatasan di sektor hulu. Dalam konteks ini, maka diperlukan sejumlah riset yang dapat merumuskan dan mendesain berbagai peralatan dan mesin pertanian yang mendukung penerapan pertanian presisi dan atau mesin dengan otomatisasi digital.

Sedangkan penelitian Adi Susilo adalah Pemodelan Konduit Lumpur Sidoarjo, Kebencanaan dan Eksplorasi Sumber Daya Alam.

Kemunculan Lumpur Sidoarjo yang sudah berlangsung mulai Mei 2006 silam hingga saat ini menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan scientific.

“Ada tiga pendapat terkait semburan lumpur lapindo. Pendapat pertama menyatakan terjadinya semburan LUSI dipicu oleh gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di Yogyakarta,” ujar Dekan Fakultas MIPA UB tersebut.

Pendapat kedua yakni kegiatan pengeboran dalam rangka eksplorasi migas di Sumur Banjarpanji 1 oleh PT. Lapindo Brantas Inc. Lokasi pengeboran yang berjarak kurang lebih 150 meter dari pusat semburan LUSI. Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan pemicu terjadinya semburan lumpur tersebut adalah kombinasi keduanya.

“Saya membahas model conduit (saluran) yang digunakan keluarnya lumpur dari bawah permukaan di area semburan. Dari penelitian Geomagnetik dan Magnetotelluric, didapatkan bahwa conduit keluarnya lumpur panas ternyata tidaklah lurus,” paparnya.

Dijelaskannya, ada pembelokan pada kedalaman di bawah seribu meter hingga 2500 meter, terdapat pembelokan ke arah timur dari yang tampak di permukaan.

“Sedangkan dari permukaan sampai 1000 meter, saluran masih lurus,” tegasnya.

Berkaitan dengan gempa bumi, dari hasil analisis menggunakan Analisis Probabilistik Seismik Hazard, ada tiga kota di Jawa Timur yang rentan terhadap gempa bumi, yakni Malang, Tulungagung, dan Pacitan. Periodisasi gempa diperkirakan mencapai 20-30 tahun ke depan.

Dalam penelitiannya ia juga mengungkapkan ada salah satu keuntungan pada daerah karst, yaitu adanya sungai bawah permukaan yang cukup besar debitnya. Daerah karst atau kapur sendiri merupakan suatu daerah yang sering terjadi kekeringan, yang disebabkan hujan sulit untuk bisa di tampung, sementara musim kemarau air sulit ada di permukaan.

“Ada suatu sumur penduduk, yang di bawahnya dilalui oleh sungai bawah tanah ini, sehingga sumur ini tidak pernah kering. Kemudian saya menggunakan metode geofisika self potensial dan resistivitas untuk melacak sungai bawah permukaan ini. Apabila penduduk menggali sumur sesuai dengan alur sungai ini, maka sumur tidak akan pernah kering walaupun musim kemarau,” paparnya.

Sementara itu, terkait longsor, untuk mencari bidang gelincir di daerah yang sudah longsor ataupun potensi terjadinya longsor, metode geofisika resistivitas dan data bor digunakan untuk memetakan kemungkinan arah dan volume longsor. Longsor sendiri merupakan salah satu akibat dari bencana hidrometeorologi.

Bahkan metode geofisika juga digunakan untuk eksplorasi sumber daya alam, mulai dari mencari air tanah dan mencari sulfide logam. “Ini juga untuk mitigasi bencana kekeringan, bisa juga untuk mencari mineral-mineral logam yang prospek secara ekonomi,” pungkasnya. (Der/Ulm)