Tutup Selama PPKM, Perekonomian di Kampung Tematik Amburadul

Destinasi Wisata Kampung Tematik Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Selama kebijakan PPKM berlangsung tempat wisata tidak diperbolehkan buka, hal itu juga berlaku bagi wisata Kampung Tematik di Kota Malang.

Puluhan warga yang mengantungkan hidup pada salah satu destinasi wisata unggulan Kota Malang itu hanya bisa pasrah tidak mendapatkan penghasilan selama penutupan tempat wisata.

Pengelola Kampung Warna Warni Kota Malang, Soni Parin mengatakan penutupan wisata sangat berdampak bagi perekonomian warga.

“Ada sekitar 20 warung kecil. Orang-orang yang biasanya jualan ya gak bisa jualan, ekonominya turun. Adanya pandemi ini kacau lah perekonomian disini. Masalah ekonomi amburadul,” ujarnya saat ditemui Mvoice, Ahad (26/9).

Kampung Warna-warni Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

Selain itu, Soni mengaku untuk perawatan kampung Warna-warni sendiri pihaknya hanya bisa mengandalkan uang kas, tanpa ada bantuan dari Pemerintah.

“Bantuan ada bentuknya sembako, ada bansos, swasta juga ada. Tapi ya gak merata. Kalau untuk khusus wisata gak ada bantuan sama sekali,” tuturnya.

Ia pun mengaku hingga saat ini perawatan tetap dilakukan, namun seadanya karena dana yang dimiliki juga terbatas.

“Perawatan ya semampunya. Ada gambar yang rusak, kalau warga ada yang bisa gambar ya digambar sendiri. Karena untuk operasional kita juga butuh dana, sedangkan kita gak ada pemasukan sama sekali,” terangnya.

Kampung Warna-warni Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

Dari situ, Soni berharap sektor pariwisata yang ada di Kota Malang bisa lebih diperhatikan pemerintah. Terlebih selama PPKM berlangsung.

“Harapan kami pandemi segera pergi, supaya normal seperti biasa. Sehingga kita kerja apapun bisa bebas seperti awal awal kita,” harap dia.

Terpisah, Kepala Dinas Olahraga, Kepemudaan dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan hingga saat ini wisata di Kota Malang memang belum diperbolehkan untuk buka sesuai ketentuan PPKM.

“Kampung tematik belum diizinkan beroperasi, destinasi masih tutup,” ucap dia melalui pesan singkat.

Sementara untuk bantuan bagi pelaku usaha wisata sendiri memang belum dilakukan karena tidak ada anggaran.

“Didata melalui RT oleh Dinsos. Kalau Disporapar Kota Malang belum ada anggaran untuk itu,” tandasnya.(der)