MALANGVOICE- Aksi unjuk rasa mengawal putusan MK terkait Pilkada di Malang sempat ricuh. Massa gabungan mahasiswa dan elemen masyarakat terlibat aksi lempar dan saling dorong dengan petugas keamanan di depan DPRD Kota Malang, Jumat (23/8).
Korlap HMI Cabang Kota Malang, Akscal, mengatakan, tuntutan massa masih terkait mengawal putusan MK yang hendak direvisi DPR RI.
“Yang kami tuntut hari ini sebenarnya adalah pengawalan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60 dan 70. Yang dirasa itu adalah kedaulatan dari rakyat. Tapi hari ini, yang merasa dirinya sebagai lembaga perwakilan rakyat, malah mencederai perasaan rakyat itu sendiri,” katanya.
Baca Juga: Pernyataan KD Soal Mundur dari Pencalonan Jadi Bahasan Internal PDIP
Aksi Demo di Depan DPRD Kota Malang Ricuh
Aksi ribuan massa itu berlangsung pada sore hari. Mereka sempat membakar ban dan menjebol pagar DPRD Kota Malang.
Massa sempat ditemui Ketua DPRD Kota Malang Made Riandiana Kartika bersama perwakilan anggota dewan lain. Namun pertemuan berlangsung alot, hingga diteruskan dengan mengirim perwakilan mahasiswa ke dalam gedung DPRD.
“Kami mengharap pemerintah tetap mendengarkan dan mengedepankan kepentingan serta kedaulatan rakyat. Dan pemerintah akan menjalankan aturan sesuai dengan konstitusi yang berlaku,” lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan Fraksi DPRD Kota Malang ikut menandatangani kesepakatan bersama yang berisi pernyataan sikap dan komitmen dewan mengawal putusan MK.
Ketua DPRD Kota Malang Made Riandiana Kartika, mengatakan semua fraksi sudah menandatangani kesepakatan itu kecuali Fraksi Golkar.
Ia menyebut alasan hanya menerima perwakilan mahasiswa untuk berdialog di dalam gedung DPRD Kota Malang karena ruang yang terbatas.
“Tidak mungkin kami tampung semua. Kami minta 50 orang saja. Intinya kami dapat bocoran rilis tadi, dan kami sepakat itu,” kata Made.
Kesepakatan yang ditandatangani setiap fraksi itu nanti akan diserahkan atau dikirim ke Sekretariat DPR RI agar menjadi pertimbangan di tingkat pusat.
“Hari ini disampaikan ke Sekretariat DPR RI, setelah itu akan dilaporkan ke korlapnya masing-masing. Cuma tinggal Golkar saja,” imbuhnya.
Setelah adanya pertemuan itu massa sepakat bubar sekitar pukul 18.00 WIB dengan tertib.(der)