MALANGVOICE– Jembatan Suropati di Desa Pesanggarahan, Kota Batu akhirnya bisa kembali dilewati. Setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu menyelesaikan perbaikan jembatan. Dengan begitu, jalur penghubung ini sudah bisa digunakan, termasuk pada momen libur Lebaran 2025.
Pengerjaan proyek itu menelan anggaran sebesar Rp596 juta dari dana belanja tidak terduga (BTT) 2025. Digarap sejak 17 Maret dan rampung pada 25 Maret. ”Sudah selesai dan bisa digunakan selama masa Lebaran 2025 nanti,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nur Hidayat
Setelah diperbaiki, jembatan ini telah memiliki wajah baru dengan struktur yang lebih kokoh dan tinggi, sehingga memungkinkan menampung volume lalu lintas yang lebih besar. Perbaikan dilakukan dengan membongkar seluruh struktur lama dan menggantinya dengan top-bottom box culvert sepanjang 12 meter.
Perbaikan dilakukan secara menyeluruh dengan membongkar struktur lama, kemudian menggantinya menggunakan box culvert yang lebih kuat dan tahan lama, seperti yang diterapkan di Jembatan Kapru, Bumiaji.
Alfi menerangkan kondisi jembatan sebelumnya memang sudah sangat mengkhawatirkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa struktur bawah jembatan telah kosong dan tidak memiliki penahan yang memadai.
”Jika dibiarkan, risiko ambles sangat besar, terutama dengan banyaknya kendaraan berat melintas,” ungkapnya.
Pembangunan ini dilakukan demi menciptakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan saat musim liburan mudik Lebaran nanti. ”Kami berkomitmen memprioritaskan keselamatan warga. Semoga perbaikan ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” harapnya.
Kondisi Jembatan Suropati sudah sangat mengkhawatirkan. Dari hasil pemeriksaan sebelumnya, struktur bawah jembatan sudah kosong dan tidak memiliki penahan yang memadai.
“Jika dibiarkan, risiko ambles sangat besar, terutama dengan banyaknya kendaraan berat yang melintas. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membongkar total dan mengganti dengan struktur yang lebih aman,” imbuh Alfi.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan, bahwa perbaikan jembatan merupakan langkah darurat yang harus segera dilakukan. Sehingga pemudik dan wisatawan yang akan ke Kota Batu semakin nyaman dan aman.
“Kami tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan jembatan dalam kondisi yang membahayakan. Perbaikan dimulai pada 17 Maret dan selesai sesuai target tiga hari pengerjaan,” tutur Cak Nur.
Dia memastikan, proses perbaikan jembatan tersebut tidak dilakukan secara tambal sulam, melainkan dengan membongkar total struktur lama dan menggantinya dengan block culvert yang lebih kuat dan tahan lama, seperti yang telah diterapkan di Jembatan Kapru.
Dengan perbaikan ini, Pemkot Batu berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, sekaligus memastikan kelancaran arus mudik Lebaran di Kota Batu.
“Kami berkomitmen untuk terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan warga. Semoga perbaikan ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya.(der)