MALANGVOICE – Diduga rerangka manusia ditemukan di depan ruko Jalan Galunggung kavling 7-8 nomor 65, Kota Malang. Potongan kerangka beserta pakaiannya itu ditemukan pada Rabu (13/3) siang.
Dugaan rerangka manusia ditemukan pekerja, Hariadi (47), saat membersihkan area taman samping dekat pagar. Ia menceritakan awalnya penemuan tulang belulang itu saat diminta membersihkan area taman bersama temannya, Iwan Kurniawan.
“Saya diminta untuk membersihkan area taman ini. Terus teman saya nemu seperti pot di dalam tanah. Itu sekitar jam 10 an,” katanya, Kamis (14/3).
Baca Juga: Penjualan Kurma Meningkat saat Ramadan, Jenis dari Palestina Naik Harga
Maling Gasak Dompet Jemaah Salat Subuh di Masjid Blimbing
Setelah dibongkar, Hariadi bersama Iwan kaget karena di dalamnya ada karung bekas. Karena penasaran karung itu dibuka dan ternyata berisi tulang dan kerangka manusia.
Ia melihat ada dua karung yang terletak terpisah. Satu karung berisi kerangka badan sedangkan sisanya adalah tengkorak.
“Di sana masih ada bajunya lengkap sama baju dalamnya juga. Jadi tertanan sekitar 40 cm dengan tanah,” lanjutnya. Dari temuan itu, Hariadi menyimpulkan bahwa kerangka manusia yang tertanam adalah wanita.
Selanjutnya Hariadi bersama temannya melaporkan penemuan itu ke polisi. Tak lama unit Inafis Polresta Malang Kota dibantu relawan mengevakuasi kerangka manusia tersebut.
Di sisi lain, Hariadi mengatakan bangunan yang sedang dibersihkan tamannya itu baru saja dibeli pemiliknya. Diketahui bangunan ruko itu dulu adalah bekas klinik.
Sementara itu Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto, membenarkan temuan tulang dan kerangka manusia itu. Saat ini tulang belulang tersebut masih diperiksa dokter forensik.
“Diduga tulang manusia dibungkus kain banner. Posisi tulang masih di kamar jenazah RS Saiful Anwar dan diperiksa dokter untuk memastikan bahwa itu tulang manusia atau binatang,” katanya.
Selain itu, pemeriksaan dilakukan agar mencari tahu apakah ada bekas luka atau sesuatu yang tidak wajar serta mencari ciri-ciri khusus dari tulang itu.
“Kami masih mendalami dan mencari ciri khusus. Karena kondisinya sudah habis akibat ditumpuk dan terpisah,” tandasnya.(der)
