MALANGVOICE— Kota Malang tampil memukau dalam pawai budaya Munas VII APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang digelar di jantung Kota Surabaya. Ribuan warga dan wisatawan yang memadati Jalan Tunjungan hingga Balai Pemuda disuguhkan atraksi seni budaya khas Malangan yang energik dan penuh warna.
Dipimpin langsung Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, didampingi Wakil Wali Kota Ali Muthohirin dan Sekda Erik Setyo Santoso, delegasi Malang menyuguhkan tema “Harmoni Keberagaman dalam Satu Hati untuk Mengukir Prestasi Menuju Kota Malang Mbois Berkelas.”
Malang Siap Jadi Contoh Sekolah Rakyat, Fasilitas Lengkap dan Fokus Anak Miskin
Penampilan utama bertajuk “Trenggana Sumapala Bumi Malang” menggambarkan semangat budaya Malang yang tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi. Sanggar Seni Sardulo Djojo dan Putra Mandala Wisanggeni membawakan kesenian bantengan dan berbagai tari tradisional dengan gerakan lincah dan musik yang menghentak, membuat penonton terpukau.
Pawai ini juga melibatkan jajaran pejabat Pemkot Malang, camat, lurah, hingga Duta Wisata, semuanya tampil kompak dengan busana Malangan bernuansa biru. Tak ketinggalan, kehadiran maskot Sima (Singa Malang) dari Porprov IX Jatim 2025 menjadi sorotan tersendiri, menghibur penonton dari segala usia.
Wali Kota Wahyu Hidayat mengaku bangga dengan penampilan timnya.
“Kota Malang ingin memperlihatkan kekayaan budayanya. Dari jaranan, bantengan, hingga sendratari, semua kami hadirkan agar masyarakat tahu—Malang punya potensi budaya yang layak dikunjungi,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pertunjukan, pawai ini juga menjadi ajang promosi Porprov IX Jawa Timur 2025 yang akan digelar di Malang Raya. Melalui acara ini, Kota Malang tidak hanya menonjolkan seni dan tradisi, tapi juga semangat kolaborasi, keberagaman, dan daya tariknya sebagai kota tujuan wisata dan olahraga.(der)