Tren Covid-19 di Kabupaten Malang Membaik

Vaksinasi lansia secara door to door, (Ist).

MALANGVOICE – Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Malang mencatat, tren pandemi Covid-19 terus membaik.

Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo menfatakan, dalam satu pekan rata-rata hanya terdapat satu kasus baru yang terdeteksi.

“Kasus meninggal dunia sepanjang bulan November ini ada dua kasus dengan kasus aktif sampai Rabu (24/11) kemarin ada sebanyak 14 pasien,” ucapnya, Jumat (26/11).

Arbani menerangkan, dari 14 pasien tersebut, 11 di antaranya dirawat di rumah sakit, dan sisanya menjalani isolasi di isolasi terpadu (Isoter), sedangkan untuk safe house saat ini telah kosong karena tidak memiliki pasien.

Baca juga: Wabup Malang Minta Seluruh Guru Buat Inovasi

Untuk mengejar target penurunan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ke level 1, Dinkes Kabupaten Malang terus berupaya menuntaskan target vaksinasi di kelompok lansia sebesar 60 persen.

“Saat ini total capaian vaksinasi untuk lansia masih 56 persen, kurang 4 persen. Jumlahnya kurang lebih 11 ribu orang lansia, tapi untuk vaksinasi usia 12 tahun ke atas kami sudah 73 persen dari total sasaran,” jelasnya.

Sebagai upaya agar mencapai target tersebut, lanjut Arbani, Dinkes Kabupaten Malang terus melakukan program vaksinasi door to door.

Dinkes menugaskan para bidan dan perawat ponkesdes, yang dalam satu hari mereka ditargetkan dapat memvaksin 20 orang lansia.

Baca juga: Jauh dari Target, Realisasi Retribusi Parkir Kota Batu hingga November hanya Rp400 Juta

“Jika target itu terpenuhi, akhir pekan ini 11 ribu lansia tuntas divaksin. Tapi, ada beberapa tantangan untuk vaksinasi lansia itu, karena banyak yang belum teredukasi dengan benar terkait vaksinasi,” ujarnya.

Tantangan terlebih dari lansia yang tinggal di pedesaan. Selain itu jarak tempat tinggal mereka jauh dari faskes (fasilitas kesehatan).

“Selain itu mereka juga merasa tidak pernah ke luar kota, sehingga tidak butuh vaksin,” terangnya.

Tentang ketersediaan vaksin di Kabupaten Malang, Arbani menegaskan, dosis pertama masih relatif mencukupi, sedangkam dosis dua agak terhambat karena distribusi dari pusat juga agak lambat.

“Itu yang membuat selisih capaian vaksin dosis pertama dan kedua. Selisih 17 persen ini kurang lebih jumlahnya 340 ribu dosis, target kami tuntas 70 persen untuk dosis kedua Insyaallah akhir Desember selesai,” pungkasnya.(end)