Tradisi Unik Warga Temenggungan Sejak 1970, Arak-arakan Hewan Kurban Sebelum Disembelih

MALANGVOICE – Tradisi unik digelar warga Kampung Temenggungan yang berada di Kelurahan Sukoharjo, Klojen, Kota Malang saat Hari Raya Iduladha. Warga di sana berbondong-bondong mengarak hewan kurban sebelum disembelih.

Tradisi ini sudah dilakukan sejak 1970 dan terus dilakukan setiap tahun.

Ketua Panitia Iduladha Temenggungan, Zulfikar Alamsyah, mengaku, arak-arakan ini diawali dari para ulama setempat. Tujuannya agar kambing sebelum disembelih agar darah kambing segar ketika disembelih.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Berkeliling Pastikan Hewan Kurban Sehat

Ribuan Jemaah Salat Iduladha di UMM, Teladani Nilai Keimanan Nabi Ibrahim dan Ismail

Arak-arakan hewan kurban di Temenggungan. (istimewa)

Warga di sana sangat antusias mengikuti tiap proses arak-arakan kambing berjenis etawa dengan ukuran besar. Tua, muda, anak-anak pun berjejeran melihat tradisi unik tersebut, bahkan ada yang sambil menyalakan flare hingga petasan.

“Kita teruskan tradisi ini karena ada manfaat yang baik jadi yang berkurban dapat syafaat sedangkan kambingnya usai di arak darahnya lebih segar saat disembelih,” katanya.

Temenggungan menjadi pioner mengarak kambing sebelum disembelih, yang kemudian menular di daerah lain untuk melakukan hal yang sama. Seperti Kampung Gatot Subroto, Kampung Jodipan Kulon, hingga Kampung Kidul Pasar Kota Malang.

“Allhamdulilah tradisi ini diikuti oleh warga kampung lainnya warga kampung sekitar,” lanjutnya.

Sementara itu salah satu warga Temenggungan, Luki mengaku selalu mengikuti tradisi di kampungnya ini setiap tahun.

Selain dari warga sendiri, banyak juga orang-orang dari daerah lain yang sengaja datang untuk melihat keseruan mengarak kambing.

“Setiap tahun gini dan selalu meriah dikemas seperti festival. Banyak warga lain yang melihat karena keseruannya,” tukas Ikul sapaannya sehari-hari.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait