TPA Supit Urang Seluas Dua Hektare Terbakar

Lokasi terbakarnya TPA Supit Urang. (Lisdya)
Lokasi terbakarnya TPA Supit Urang. (Lisdya)

MALANGVOICE – Sejak pagi tadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Kelurahan Mulyorejo, Kota Malang, dilalap si jago merah. Hingga pukul 14.00 WIB siang, (24/7), petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berupaya melakukan pemadaman.

Kebakaran bukit sampah seluas dua hektare tersebut menyebabkan bubungan asap dan bau yang menyengat di wilayah sekitar.

Meski kebakaran tidak besar, asap muncul di banyak titik baik skala kecil maupun sedang. Para petugas tampak menyiramkan air dan juga telah menguruk sebagian sampah dengan tanah untuk meredam asap.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang Jose Manuel Bello mengungkapkan, kebakaran disebabkan gas metan yang menguap.

“Kami mendapat laporan sekitar pukul 09.00 WIB, asap mulai banyak di sektor timur TPA,” ungkapnya.

Menurutnya, kebakaran tersebut awalnya relatif kecil di sisi timur. Namun, ketika matahari yang semakin terik, titik asap meluas. “Akhirnya merata, saat ini hampir dua hektare yang terbakar. Sebenarnya tidak ada api, hanya asap saja,” paparnya.

Hingga tiga jam petugas damkar terus melakukan pemadaman. “Ini penyiraman terus dilakukan, sudah menghabiskan 22 tangki air dengan kapasitas 3 ribu liter per tangki,” tegasnya.

Ditambahkan, jika sudah 66 ribu liter air yang dialirkan. Tim damkar juga terus melakukan isi ulang tangki air yang diambil dari titik hidrant di Jalan Raya Langsep dan sungai terdekat.

Mengenai kabut asap yang meluas di wilayah sekitar, Bello mengakui tidak dapat melakukan penanganan khusus. Terlebih, angin yang berembus di Kota Malang relatif cukup kencang dengan kecepatan 28 kilometer per jam.

“Informasi yang kami terima, sejumlah wilayah terpapar asap. Di antaranya kawasan Mergan, Raya Langsep, Bandulan, Dieng, hingga di Dau, Kabupaten Malang. Kami imbau masyarakat untuk memakai masker,” imbuhnya.

Selain mengerahkan enam unit mobil damkar Kota Malang, dua unit mobil damkar Kabupaten Malang juga dikerahkan guna pemadaman.

“Ada 25 personel dan mereka bergantian. Sulit dipadamkan karena pengaruh angin juga. Diprediksi dua hari baru padam total seperti kejadian dua tahun lalu,” pungkasnya.(Der/Aka)