Toto Tewel Rangkum Perjalanan Hidup Lewat Album Solo ‘Miberdhewen’

Gitaris legendaris Indonesia, Emmanuel Herry Hertoto alias Toto Tewel. (Bhedil Bullet for MVoice)

MALANGVOICE – Gitaris legendaris Indonesia, Emmanuel Herry Hertoto alias Toto Tewel, resmi meluncurkan album solo perdana berjudul ‘Miberdhewen’. Kamis (10/5) malam, isi album itu dipertunjukkan melalui pentas yang berlangsung di Museum Musik Indonesia, Jalan Nusakambangan 19, Kota Malang.

Menurut Toto, nama Miberdhewen yang berarti terbang sendiri dalam bahasa Indonesia, diambil karena seluruh lagu dalam album ini digubah seorang diri. Lagu – lagu tersebut juga merupakan rangkuman kisah perjalanan kehidupan pribadi dan kariernya dalam dunia musik selama 45 tahun terakhir.

“Ini benar-benar album yang saya garap sendiri. Ngisi drum sendiri, gitar sendiri, bass sendiri. Aransemen sendiri,” kata Toto.

Tujuh lagu di album ini, kata Toto, digarap sejak tahun 2006 sampai tahun 2007. Semuanya baru saja mengalami mastering ulang empat bulan yang lalu, setelah dirinya tidak lagi menjadi pengisi gitar Iwan Fals.

Album ini sekaligus menjadi penanda 45 tahun Toto berkarya. Miberdhewen menjadi bukti nyata kehebatan Toto sebagai the Best Guitarist versi Festival Rock se-Indonesia yang diselenggarakan Log Zhelebour (1984, 1985 dan 1986).

Tak hanya itu, lahirnya album ini juga menunjukkan dirinya sebagai seorang penggubah lagu yang hebat. Tujuh buah lagu dalam format instrumental di album ini tidak sekadar menampilkan kecepatan, nada-nada melengking, ala lead gitar rock, melainkan juga harmoni di antara instrumen-instrumen musik di dalamnya, begitupun kemolekan khas musik etnik Nusantara dan musik klasik.

Toto menyatakan, album ini tidak akan pernah terwujud tanpa dukungan kawan-kawannya di dunia musik dan di kehidupan sehari-hari. Karena itu, ia berterima kasih kepada Wahyu Micorazon dan Anto Baret yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk mempersiapkan peluncuran album ini.

Tidak lupa, Toto mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ), Warung Apresiasi (Wapres), dan Fals Mania yang telah mendukung terselenggaranya acara peluncuran album perdananya. “Dukungan komunitas-komunitas tersebut merupakan sebuah bukti kebersamaan yang solid dalam dunia musik. Baik kebersamaan sebagai musisi, maupun sebagai keluarga,” ujarnya.

Terakhir, Toto berharap album ini dapat semakin mewarnai musik Indonesia dan membuat generasi musisi yang lebih muda darinya tidak takut mengeluarkan karya. “Generasi saat ini lebih mudah dapat akses. Lebih mudah belajar. Harusnya lebih mampu memperjuangkan musik Indonesia,” pungkas pria kelahiran Malang, 1 Januari 1958 ini. (Coi/Ery)