Tingkatkan Taraf Hidup, Difabel Diberi Pelatihan Soft Skill

Para difabel saat foto bersama. (istimewa)

MALANGVOICE – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang gandeng perusahaan-perusahaan untuk memberikan perhatian pada para penyandang disabilitas (difabel) agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Kepala Disnaker Pemkab Malang, Yoyok Wardoyo mengatakan, sebenarnya kegiatan pemberian pelatihan bagi difabel ini bukan menjadi tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) Disnaker, namun kegiatan pelatihan yang diberikan tersebut murni karena kepedulian sosial.

“Kegiatan ini bersifat sosial kemanusiaan. Ini terlepas dari kedinasan. Bukan Corporate Social Responsibility (CSR), murni kepedulian sosial. Hanya memanfaatkan ikatan persaudaraan dengan stakeholder selama ini,” ucapnya, saat ditemui awak media, Senin (12/4).

Menurut Yoyok, konsep yang digagasnya ini lebih ke arah untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas agar mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak. Maka dari itu bekal pelatihan dirasa sangat penting.

“Saya memulai konsep ini untuk mencarikan pekerjaan. Seperti di pabrik rokok PT Cakra Guna Cipta itu ada 28 orang penyandang disabilitas yang bekerja. Alhamdulillah, mereka kerjanya lebih militan,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Yoyok, Disnaker concern terhadap difabel, hal ini dibuktikan dengan mempekerjakan satu orang difabel tuli untuk bekerja sebagai pramu kebersihan di kantor Disnaker, dan mendorong perusahaan di Kabupaten Malang agar turut mempekerjakan difabel.

Kebijakan tersebut, berdasarkan UU nomor 8 tahun 2016 tentang Difabel. Salah satu pasalnya menyebutkan, bahwa BUMN atau instansi swasta wajib mempekerjakan difabel dengan prosentase dua persen dari total pekerja. Sementara di perusahaan swasta, wajib mempekerjakan satu persen dari total karyawan keseluruhan.

Upaya Disnaker mengetuk hati para perusahaan dan pengusaha untuk mempekerjakan difabel membuahkan hasil. Terbukti, hingga saat ini ada 14 perusahaan yang sudah melaksanakan amanah UU nomor 8 tahun 2016 tersebut. Salah satunya adalah MS Glow.

Bahkan, tambah Yoyok, saat ini Disnaker tengah menjajaki kemungkinan MS Glow turut memberikan pelatihan bagi para penyandang disabilitas.

“Insyallah selanjutnya adalah MS Glow. Kita sama-sama berdoa saja agar semakin banyak perusahaan yang peduli terhadap difabel. Harapannya agar para dermawan terketuk untuk peduli terhadap saudara-saudara kita,” tukasnya.(der)